Bolehkah Mencukur Sendiri Bulu Halus di Wajah?


Mencukur bulu di wajah agar lebih halus. (Foto: liveabout.com)
KAMU pasti pernah melihat orang yang dicukur bulu-bulu halus di wajahnya sebelum dirias oleh makeup artist, untuk hasil makeup yang lebih flawless. Namun, apakah boleh mencukur sendiri bulu halus di seluruh wajah?
Secara alami, hampir seluruh bagian tubuh kita memiliki bulu, meskipun mungkin tingkat ketebalan dan kelebatannya berbeda tergantung bagian tubuh dan pada masing-masing orang. Di wajah pun terdapat rambut halus yang tidak tampak disebut peach fuzz.
Baca juga:
Mencukur bulu halus di wajah merupakan hal yang wajar dilakukan, selain oleh makeup artist, juga oleh barbershop tradisional di Jepang. Kini, ada tren terbaru di dunia perawatan kulit bernama dermaplaning yang juga sedang naik daun.
Dermaplaning adalah perawatan kecantikan di mana dokter ahli menggunakan scalpel (pisau bedah kecil) untuk mengangkat lapisan kulit mati sekaligus bulu-bulu halus di wajah.

Melansir laman Self, perawatan ini dipercaya bisa membantu kulit tampak bercahaya, cerah, dan agar skincare menyerap lebih baik. Dermaplaning biasa dilakukan di klinik sebelum perawatan microdermabrasion atau laser.
Namun, apakah ini berarti kamu boleh mencukur sendiri bulu halus di wajah? Jeanine Downie, M.D., seorang dermatologis di New Jersey tidak menyarankan kamu melakukannya sendiri.
Baca juga:
Menggunakan silet/benda tajam di sekitar wajah tentu memiliki risiko melukai diri sendiri dan meninggalkan luka di wajah. Silet biasa yang kamu gunakan, kemungkinan tidak setajam scalpel yang digunakan dokter ahli kecantikan di klinik. Maka hasilnya bisa jadi tidak maksimal dan bisa melukai kulit. Kamu disarankan menggunakan pisau cukur khusus wajah yang baru dan tajam bila ingin mencobanya.
Jika wajahmu berjerawat dan meradang, kamu tidak dianjurkan melakukan dermaplaning, karena pisau silet akan lebih mungkin menggesek dan melukai jerawat di wajah.

Dermaplaning juga tidak disarankan dilakukan terlalu sering. Sebab, bulu-bulu halus di wajah dan lapisan terluar kulit punya fungsi sebagai pelindung tambahan, maka kamu bisa merusak skin barrier alami bila melakukannya secara berlebihan.
Setelah melakukan dermaplaning, kamu pun disarankan merawat kulit yang jadi lebih sensitif dan lebih rentan dengan rajin memakai pelembab, serta menghindari bahan-bahan eksfoliasi seperti retinol atau asam glikolat.
Bila tujuan kamu menghilangkan bulu-bulu halus di wajah saja, kamu juga perlu ingat bahwa yang dicukur akan dengan mudah tumbuh kembali. Meskipun tidak menjadi lebih tebal, tetapi ujung bulu yang dicukur akan jadi lebih kasar dan tebal setelah tumbuh kembali.
Baca juga:
Orthorexia, Gangguan Pola Makan yang Dikaitkan dengan Instagram
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit

Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Klinik Kecantikan Premium Natasha Luxe Hadir dengan Layanan Terbaru Stem Cell Therapy

Tren Kecantikan Indonesia Berkembang Pesat, Konsumen Minati Prosedur Noninvasif dengan Teknologi Aman dan Tesertifikasi
