Kesehatan Mental

Orthorexia, Gangguan Pola Makan yang Dikaitkan dengan Instagram

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 04 Januari 2021
Orthorexia, Gangguan Pola Makan yang Dikaitkan dengan Instagram

Orthorexia merupakan gangguan makan obsesif akibat media sosial. (Foto:123RF/Dean Drobot)

Ukuran:
14
Audio:

APAKAH kamu sering panik ketika teman atau keluarga mengajak makan di luar karena tidak bisa mengontrol garam dan gula dalam masakan restoran? Apakah kamu memiliki aturan ketat untuk tidak menyantap apapun yang masuk kategori makanan cepat saji? Obsesi untuk berolahraga dan makan sehat dan membatasi diri hanya makan buah, sayuran, dan setengah protein bar tampak sebagai kebiasaan yang baik-baik saja. Padahal, perilaku ekstrem itu menjadi tanda dari orthorexia nervosa.

Orthorexia merupakan gangguan makan yang ditandai dengan obsesi yang kuat terhadap pola makan 'sehat' yang dapat merusak kesehatan seseorang. Dalam beberapa tahun terakhir, budaya kebugaran di platform media sosial, terutama Instagram, telah menciptakan lingkungan beracun bagi mereka yang paling rentan terhadap gangguan makan: perempuan remaja.

BACA JUGA:

Yogurt Bagus Untuk Usus, Tapi...

Biasanya mereka dengan gangguan makan ini akan terus-menerus khawatir dengan asupan nutrisinya dan melacak kalori. Mereka pun akan menjadi sangat stres jika tidak berolahraga dalam sehari. Biasanya mereka melakukan ini karena merasa banyak hal yang berada luar kendali mereka. Mereka pun berpikir bahwa setidaknya bisa mengendalikan satu hal, yaitu makanan dan seberapa banyak olahraga.

Tidak seperti anoreksia nervosa dan bulimia, gangguan makan yang pertama kali dinamai pada tahun 1990-an ini tidak diakui secara resmi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau DSM. DSM merupakan buku panduan yang digunakan tenaga profesional kesehatan jiwa. Padahal, seperti anoreksia, orthorexia dapat menyebabkan gejala fisik seperti malanutrisi, serta gejala mental seperti depresi, kecemasan, rasa bersalah, dan rasa malu.

orthorexia
Terobsesi dengan pola makan sehat. (Foto:123RF/dolgachov)

Orang yang menderita orthorexia juga menunjukkan gejala yang biasanya terlihat pada gangguan obsesif kompulsif (OCD), seperti tingkat kecemasan yang tinggi, perfeksionisme, pola ritual, dan pikiran yang berulang dan mengganggu. Namun, ortoreksia tidak mudah didiagnosis sebagai kelainan serupa, kata Samantha DeCaro, asisten direktur klinis di Renfrew Center di Philadelphia.

"Orthorexia benar-benar tenggelam dalam budaya diet karena sepertinya tujuan mereka kesehatan, tapi ironisnya mengejar kesehatan membuat mereka sangat tidak sehat," kata DeCaro. Kondisi ini membuatnya sulit dikenali karena kita tidak selalu melihat ketakutan akan kenaikan berat badan yang biasanya kita lihat pada gangguan makan lain," kata DeCaro seperti diberitakan thestar.com (4/1).

Penelitian tentang orthorexia terbatas, tetapi penelitian menunjukkan bahwa gangguan tersebut kemungkinan mempengaruhi antara 1% hingga 7% populasi. "Setiap orang berjuang dengan orthorexia secara berbeda," kata Jennifer Kreatsoulas, seorang terapis yoga yang berbasis di Wayne yang mengkhususkan diri dalam pemulihan gangguan makan.

“Beberapa orang hanya makan makanan organik, yang lain menghindari pengawet buatan, gula, lemak, garam, atau bahan lain yang dianggap tidak sehat. Dengan orthorexia, pola makan seseorang menjadi semakin sempit karena definisi sehat terus bergeser untuk orang itu," tambah Kreatsoulas.

Instagram Pemicu Orthorexia

orthorexia
Promosi kebugaran di IG jadi pemicu. (Foto: 123RF/ufabizphoto)


Kreatsoulas mengatakan, promosi kebugaran di Instagram dapat memicu komponen obsesif orthorexia. “Sumber informasi eksternal ini dapat menjadi kekuatan pendorong untuk cara berpikir, cara makan, cara merawat tubuh," katanya.

Hal tersebut dapat menambah kebingungan dan meningkatkan perkembangan aturan-aturan yang makin membatasi asupan nutrisi dan memperbanyak latihan yang membakar kalori. Menurut Kreatsoulas, ini dapat menciptakan badai yang sempurna bagi orthorexia untuk makin tenggelam dalam gangguan makannya.

Sebuah studi tahun 2017 oleh para peneliti di University College London menemukan bahwa penggunaan Instagram yang lebih tinggi dikaitkan dengan lebih banyak gejala orthorexia.

orthorexia
Konten iklan para influencer jadi pemicu.(Foto: 123RF/happylark)

DeCaro mengatakan banyak influencer menggunakan platform mereka untuk berbagi informasi tentang pola makan dan 'makanan baik dan buruk, yang sering kali disponsori brand. Perilaku media sosial semacam itu, tambahnya, dapat memberi kesan kepada followers bahwa jika mereka makan dengan cara yang ditentukan, mereka akan terlihat seperti influencer itu.

“Remaja yang berada pada usia rentan dapat benar-benar mengikuti konsep ini, dan akan sangat sulit untuk keluar dari keyakinan tersebut,” kata DeCaro.

Orang dengan orthorexia akan menyimpan foto yang diposting oleh fitness influencer di Instagram untuk mendapatkan inspirasi. Mereka juga terus melihat gambar makanan sehat, dengan tagar seperti #eatclean, #traindirty, atau #countingcalories.(Aru)

#Breaking #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?
Menpora, Dito Ariotedjo, berpamitan di Instagram Story. Kabarnya, ia terkena reshuffle oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?
Olahraga
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau
Indonesia di posisi kedua, sementara Korea Selatan memimpin usai menang 7-0 atas Laos.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau
Olahraga
Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman
Marselino Ferdinan akan menghabiskan masa peminjaman di AS Trencin sampai akhir musim.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman
Olahraga
Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut
Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans dimainkan Patrick Kluivert di babak kedua laga Timnas Indonesia vs Taiwan.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Indonesia
Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
Kejagung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Ahmadi Noor Supit diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI Tahun 2015.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan