BNPT dan Fatayat NU Launching Daiyah Anti Radikalisme


BNPT) dan Fatayat NU melantik 500 daiyah anti radikalisme fatayat NU di Bandung, Jumat (21/4). (Dok BNPT)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Fatayat NU melantik 500 daiyah anti radikalisme fatayat NU. Keberadaan para daiyah Fatayat NU ini nantinya akan menjadi mitra strategis BNPT dalam menggaungkan pencegahan terorisme dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Launching daiyah anti radikalisme itu dilakukan di sela-sela Sarasehan Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan Launching Daiyah Anti Radikalisme Bersama Fatayat NU di Bandung, Jumat (21/4).
"Hari ini bertepatan dengan Hari Kartini, Hari Emansipasi Wanita, BNPT bersama Fatayat NU resmi me-launching daiyah anti radikalisme. Ini adalah bagian dari upaya BNPT dalam memperkuat sinergi dalam penanggulangan terorisme melalui media dakwah. Apalagi, faktanya kaum perempuan juga menjadi sasaran utama radikalisme dan terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Suhardi Alius didampingi Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini.
Komjen Suhardi Alius memaparkan bahwa peranan perempuan sangat penting dalam membendung radikalisme dan terorisme dari level paling dasar yaitu keluarga. Karena itu, para perempuan harus dibekali dengan pemahaman tentang bahaya dan ancaman radikalisme dan terorisme, serta dikuatkan rasa cinta tanah air dan bela negara. Itulah yang menjadi tugas daiyah anti radikalisme.
"Kami berharap dengan adanya daiyah anti radikalisme upaya kita untuk membendung penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia bisa lebih maksimal. Kecenderungan akhir-akhir ini, perempuan dan anak-anak menjadi sasaran radikalisme dan terorisme tersebut," ungkap mantan Kabareskrim Polri ini.
Sementara itu, Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini menegaskan, daiyah anti radikalisme siap berusaha keras untuk menjadi fasilitator di tengah-tengah masyarakat terutama dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap ancaman radikalisme dan terorisme.
"Sudah banyak bukti di depan mata kita bahwa betapa banyak anak-anak yang terpengaruh radikalisme dan terorisme. Kami berharap dengan adanya sinergi dengan BNPT melalui daiyah anti radikalisme ini, kami juga bisa berperan dalam menangkal paham radikal terorisme," kata Anggia Ermarini.
Bagikan
Berita Terkait
Ketua KPK dan Kepala BNPT Kena Mutasi di Internal Polri

BNPT Sampaikan Capaian Kinerja dan Global Terrorism Index Tahun 2024

BNPT Antisipasi Ancaman Terorisme saat Natal dan Tahun Baru 2025

Serangan Teroris di Moskow, Kepala BNPT: Ancaman Serius Perdamaian Dunia

BNPT Temukan 2.670 Konten Radikalisme dan Terorisme Sepanjang 2023

3 Kelompok yang Rentan Terpapar Paham Radikalisme di Medsos

BNPT Usul Tempat Ibadah Dikontrol Pemerintah, PGI Sebut Langkah Mundur dan Keliru

Kepala BNPT Sebut Angka Kelompok Intoleran di Indonesia Mulai Menyusut

Angka Toleransi Masyarakat Meningkat akibat Menyusutnya Kelompok Intoleran

BNPT-NCTC Qatar Jajaki MoU Kolaborasi Cegah Ideologi Transnasional
