BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan


Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny roboh. Foto: Dok. BNPB
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penyemprotan disinfektan dan insektisida di area reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Hal yang tidak kalah penting dalam rangkaian penanganan darurat ini adalah potensi penyakit lanjutan dampak pembusukan jenazah yang sudah memasuki tujuh hari," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Minggu (5/10).
Secara umum, proses pembusukan jenazah memang menghasilkan cairan dan gas yang berbau, namun pada umumnya tidak menjadi sumber penularan penyakit menular seperti HIV, TBC, atau COVID-19.
Budi menerangkan, risiko kesehatan justru dapat timbul apabila cairan pembusukan mencemari sumber air bersih di sekitar lokasi, terutama di daerah padat penduduk atau yang memiliki sanitasi kurang memadai.
Baca juga:
Kondisi ini dapat memicu munculnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, tifoid, atau hepatitis A, bukan karena kontak langsung dengan jenazah, tetapi akibat air yang terkontaminasi.
Sebagai solusi, BNPB bersama Pusat Krisis Kesehatan RI dan Dinkes bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga akan menambah porsi penyemprotan insektisida maupun disinfektan termasuk strategi pengelolaan lingkungan di area pembersihan puing dan kawasan sekitar.
"Tujuannya untuk memitigasi dan mencegah terjadinya penyakit lanjutan dari pembusukan jenazah yang sudah memasuki hari ketujuh," urainya.
Di samping itu, BNPB juga akan memberikan dukungan tambahan berupa peralatan seperti Alat Pelindung Diri (APD), kacamata google, sarung tangan khusus, masker, sepatu boots dan kebutuhan lain yang diperlukan sesuai standar prosedur sekali pakai.
"Nanti semua keperluan, APD, kacamata google dan apapun BNPB akan dukung. BNPB punya banyak APD dan semua peralatan lain yang dibutuhkan," kata Budi.
Untuk diketahui juga, dinas terkait membuka layanan psikososial yang dapat diakses secara umum dan memberikan pelayanan secara gratis di posko kesehatan tak jauh dari lokasi kejadian.
Khususnya bagi keluarga korban atau wali santri yang telah menunggu kepastian sejak hari pertama sampai sekarang, pihak Puskris dan Dinas Kesehatan juga memberikan layanan lain berupa pijat refleksi gratis termasuk bekam tradisonal.
"Hal ini disediakan setelah banyak wali santri yang mulai mengeluhkan gejala kesehatan dan membutuhkan solusi tersebut," tuturnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Mulasa Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan

Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur

Kondisi Lapangan Makin Sulit, Korban Tewas Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Sudah Capai 37 Orang

Update Korban Ambruk Pondok Pesantren Al-Khoziny 104 Selamat dan 26 Meninggal Dunia

Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek

Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang

Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Bertambah Jadi 14 Orang, Jenazah Ditemukan Utuh

BNPB Mulai Fokus Cari Jenazah Santri Tertimbun Bangunan Roboh Ponpes Al Khoziny, Tak Ada Lagi Tanda kehidupan

54 Orang Diduga Masih Tertimbun Bangunan Roboh Ponpes Al Khoziny, 9 Orang Ditemukan Meninggal

DPR Desak Audit Konstruksi Total pada Pesantren Al Khoziny, Tegaskan Nyawa Santri dan Pekerja Tak Boleh Dipertaruhkan
