BNPB Ingatkan Kepala Daerah Waspada Ancaman Bencana Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan
Tim gabungan melakukan asesmen rumah warga terdampak banjir bandang di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jatim. Selasa (4/2/2025) ANTARA/Novi Husdinariyanto
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis daftar sejumlah daerah di Indonesia yang berpotensi rawan bencana cuaca ekstrem seperti banjir dan tanah longsor setidaknya dalam tiga hari ke depan.
Untuk itu, BNPB mengingatkan setiap gubernur, bupati dan wali kota, bersama dengan warganya supaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
“Bila hujan terus menerus selama dua jam atau lebih dengan jarak pandang kurang dari 100 meter segeralah evakuasi diri, hindari lereng tebing, bukit, ataupun aliran sungai,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa (4/2).
Baca juga:
BNPB Rilis Daftar Daerah Rawan Bencana Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan
Abdul Muhari menambahkan kondisi intensitas hujan dapat meningkat hingga sangat lebat mencapai lebih dari 50 mm per jam. Situasi itu, lanjut dia, berpotensi membawa dampak bencana seperti banjir, tanah longsor dan hingga angin kencang pada daerah yang dilintasi fenomena atmosfer.
Berdasarkan data kejadian bencana spasial yang dihimpun BNPB potensi ancaman bencana cuaca ekstrem itu masih akan melanda beberapa daerah seperti Kabupaten Batanghari, Kota Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bogor, Indramayu, Boyolali, Bojonegoro, dan Madiun.
Lalu dilansir dari Antara, daerah rawan lainnya meliputi Sragen, Nganjuk, Kendal, Cilacap, Pasuruan, Semarang, Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati, Hulu Sungai Selatan, Sanggau, Kubu Raya, Samarinda, Tarakan, Gorontalo, Bolaang Mongondow, hingga Kabupaten Bima.
Baca juga:
Situbondo Diterjang Banjir Bandang Setinggi 2 Meter, Rumah-Rumah Rata dengan Tanah
Bahkan, sebagaimana hasil analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dampak bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan bisa kian diperparah adanya gelombang tinggi laut atau banjir rob yang berpotensi pantai utara Jawa dan pesisir Kalimantan Barat. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Puluhan Orang Masih Terjebak Longsor Cilacap, Tim SAR Bekerja Tanpa Jeda
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Jumat, 14 November 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 9 Kota Besar, Serta Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jawa dan Kalimantan.
Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Pemkab Bima NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Setiap Hari Ada 67 Ribu Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Fenomena Shearline Picu Hujan Lebat Disertai Petir di Pantai Barat Selatan Aceh, Waspada Bencana Hidrometeorologi
Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Tebar Semai 2.400 Kilogram Garam di Hari Keenam
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang
Mayoritas Kota Besar di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Berpetir Selasa, 11 November 2025