BMKG Ungkap Alasan Suhu Terasa Panas dalam Sepekan Terakhir
Ilustrasi - Suasana kawasan Bundaran HI dengan latar belakang langit biru di Jakarta, Selasa (12/9/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa/pri.
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman cuaca ekstrem mendekati libur Natal dan Tahun Baru 2024. Salah satunya cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir.
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menuturkan, dalam sepekan terakhir kondisi suhu panas dan cukup terik pada siang hari terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.
Kondisi panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara.
Baca Juga:
Cuaca Jakarta Diprakirakan Cerah Sepanjang Selasa (19/12)
Berdasarkan citra satelit cuaca terlihat dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan.
“Sehingga sinar matahari intens/optimum langsung ke permukaan bumi,” kata Guswanto di Jakarta, Selasa (19/12).
Dia menambahkan, kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara tersebut turut dipicu oleh aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan yang menyebabkan berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator.
Berdasarkan analisis terbaru, aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut masih dapat berlangsung dalam 3-4 hari ke depan dengan kecenderungan melemah intensitasnya.
“Akibatnya dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang dapat terjadi mulai tanggal 23 Desember 2023 mendatang,” jelas Guswanto.
Baca Juga:
38 Persen Wilayah Indonesia Masuki Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada
Keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi
Sehingga dalam sepekan terakhir, hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Terkait potensi cuaca hingga 23 Desember, Guswanto menambahkan dapat diprediksikan bahwa potensi hujan masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru,” tutup Guswanto. (Knu)
Baca Juga:
BMKG Ungkap Erupsi Gunung Marapi Berdampak pada Penerbangan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kembali ke Rumah
Kamis Pagi, 59 Gempa Hantam Semeru dalam 6 Jam Pasca-Erupsi
Aceh Sampai Merauke Hujan Termasuk Jakarta, Waspadai Banjir Rob & Gelombang Laut 4 Meter
Lebak Jadi Wilayah Balik Banyak Dilanda Bencana Akibat Cuaca Ekstrem
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
Banjir Jakarta Meluas, Pintu Air Mayoritas Siaga Tiga
Jumlah Korban Bencana Longsor di Cilacap Bertambah, DPR Desak Pemerintah Intensifkan Modifikasi Cuaca di Wilayah Rawan
Sebagai Wilayah Tangerang Terancam Banjir Rendah di Pertengahan November 2025
2 Siklon Aktif Mendekat, Berbagai Wilayah Terancam Cuaca Ekstrem
Prakiraan Cuaca BMKG Kamis, 13 November: Hujan Ringan Dominasi Sejumlah Wilayah, Waspada Kilat di Jakarta dan Palembang