BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Bukan Heatwave
Ilustrasi suhu panas. (Foto: Pixabay/geralt)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukanlah gelombang panas atau heatwave.
“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, Kamis (2/5).
Baca juga:
Peningkatan Curah Hujan Sepekan ke Depan, BMKG Ungkap Pemicunya
Ia menjelaskan, merujuk pada data rekapitulasi meteorologi BMKG selama 24 jam terakhir suhu sebagian besar wilayah Indonesia cukup meningkat sebesar lima derajat di atas suhu rata-rata maksimum harian. Lalu, sudah bertahan sekitar lebih dari lima hari.
Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celsius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celsius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat-Sabang, Aceh, dan DKI Jakarta (34,4 celsius).
Namun, ia menyatakan, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lainnya, seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal, dan China.
Temperatur suhu di beberapa negara tersebut mencapai titik maksimal sebesar 41,9 celcius – 44,6 celcius berdasarkan laporan rekapitulasi temperatur lembaga Global Deterministic Prediction Sistem, Environment and Climate Chage Canada beberapa hari terakhir.
Baca juga:
Cuaca Panas Mulai Terjadi di Beberapa Negara, Menkes Soroti Kasus DBD
Hal serupa juga dialami sejumlah kota negara tetangga, seperti Malaysia (34,7 – 34,3 derajat celcius) dan Filipina (39,6 – 36,5 derajat celcius).
"Secara karakteristik suhu panas terik harian yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari," ujarnya.
BMKG menilai, hal itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Jadi, potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Kendati begitu, pihaknya merekomendasikan untuk mengurangi waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 WIB – 16.00 WIB dan direkomendasikan mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30 + setiap dua jam untuk melindungi kulit. (*)
Baca juga:
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Waspada Rob Paket Combo, Purnama Plus Bibit Siklon Intai Pesisir Manado dkk
Siaga Satu Bajir Rob, 10 RT di Kepulauan Seribu Terdampak
Aceh Masih Hujan meski Sudah Dilakukan Modifikasi Cuaca, Ini Biang Keladinya
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Prediksi Hujan Merata di Jakarta, Jakut Disertai Petir. Siapkan Payung!
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
Waspadai Ancaman Banjir Rob Pesisir Sumbar 3-7 Desember
Data dan Fakta Banjir Melanda Aceh, 1.418.872 Jiwa Terdampak
Hari Ini Hujan Intai Sumbar-Sumut-Aceh, BMKG Ingatkan Semua Pihak Tetap Waspada
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat