BMKG Pasang Informasi Diseminasi Antisipasi Gempa Susulan di Sulawesi Barat


Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono (Foto: antaranews)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang perangkat informasi diseminasi di setiap posko di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sebagai antisipasi pentensi gempa susulan.
BMKG mencatat hingga Senin (18/1), Sulawesi Barat telah diguncang gempa bumi sebanyak 31 kali.
Baca Juga
"Sehingga rekan-rekan yang ada di posko mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Rahmat Triyono.
Rahmat mengungkapkan jika setiap terjadi bencana seringkali terdapat informasi yang simpang siur atau tidak akurat yang menimbulkan kepanikan serta beredarnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Isu yang belum tentu benar atau hoaks seperti misalnya apabila terjadi guncangan sedikit saja pasti akan membuat keresahan masyarakat semakin meningkat," tutur Rahmat.

Rahmat menyampaiakan, dengan adanya pemasangan perangkat ini, informasi dari BMKG dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat serta digunakan sebagai acuan dalam bertindak menghadapi potensi gempa susulan.
"Sekiranya memang misalnya terjadi gempa dan tidak berpotensi tsunami, hal itu dapat segera tersampaikan kepada masyarakat sekitar tempat," lanjutnya.
Rahmat juga menginformasikan kalau tren gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat sangat jarang sekali dan diharapkannya hal ini tidak akan berlangsung lama.
"Gempa bumi (Sulbar) yang terjadi sekarang sangat berbeda dengan gempa bumi yang terjadi di Palu karena percepatan pergerakan sesarnya gempa bumi Palu dan Mamuju sangat berbeda, di Palu sekitar 35mm per tahun sedangkan di Mamuju sekitar 10-15 mm per tahun," jelasnya.
BMKG mencatat gempa susulan yang terjadi di Palu mencapai ratusan bahkan ribuan kali dalam sehari. Sedangkan, Mamuju hingga hari Senin (18/1) hanya terdapat 31 kali gempa bumi dan sebagian besar tidak dirasakan.
BMKG juga telah memasang peralatan untuk melakukan perhitungan percepatan pergerakan tanah di sekitar Mamuju serta melakukan pemetaan sebaran kerusakan. Selain itu akan dilakukan pemeriksanaan ke lapangan terhadap informasi peta guncangan yang telah dirilis apakah sejalan atau tidak.
"Kami (BMKG) siap untuk bekerjasama dengan tim dari BNPB dan satgas untuk bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat," tutupnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025

Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober

Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang

Cuaca Panas Ekstrem, Pemerintah DKI Diminta Segera Siapkan Ketersedian Air di Setiap Wilayah

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Sabtu, 18 Oktober, Mulai Ringan hingga Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Prakiraan Cuaca DKI Jakarta 18–26 Oktober 2025: Siaga Hujan dan Petir
