BMKG Modifikasi Cuaca Hadapi Curah Hujan Tinggi di Jatim dan Jateng

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 09 Januari 2023
BMKG Modifikasi Cuaca Hadapi Curah Hujan Tinggi di Jatim dan Jateng

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2 Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tingginya potensi hujan di Jawa Tengah dan Jawa Timur membuat pemerintah segera mengambil langkah antisipasi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) diperpanjang hingga 16 Januari 2023.

Teknologi modifikasi cuaca di wilayah Jateng dan Jatim diketahui dimulai sejak 1 Januari 2023 dan sedianya berakhir pada 10 Januari 2022.

Baca Juga:

Puncak Cuaca Ekstrem di Bogor Diprediksi Terjadi pada Februari

Diperpanjangnya masa operasi teknologi modifikasi cuaca ini karena cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng dan Jatim

Sebelumnya, operasi TMC juga digelar di DKI Jakarta dan Jawa Barat bersama BNPB, BRIN, TNI AU, dan pemprov.

Operasi modifikasi cuaca tersebut berhasil menghindarkan wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat dari cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan di penghujung tahun 2022.

“Setelah kawasan Jabodetabek, operasi TMC dilanjutkan ke Jateng dan Jawa Timur dan akan diperpanjang hingga satu pekan ke depan karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah tersebut,” ungkap Dwikorita pada Senin (9/1).

Dwikorita menyebutkan dalam operasi modifikasi cuaca yang digelar, NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, di sejumlah titik.

Beberapa di antaranya, Selat Sunda, perairan Laut Jawa, perairan selatan Jawa, pesisir utara Brebes, bagian selatan Purworejo, pesisir Yogyakarta, serta bagian utara Rembang dan Tuban.

Target dalam operasi TMC adalah awan-awan hujan cumulus. Garam disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Dengan bantuan radar, awan-awan yang terpantau banyak membawa uap air dari laut dan bergerak menuju wilayah Jateng dan Jatim serta dinilai berpotensi menjadi hujan terlebih dahulu dicegat jauh-jauh dari wilayah target,” kata Dwikorita.

Baca Juga:

Heru Budi Minta Dinas Bina Marga Gerak Cepat Antisipasi Cuaca Ektrem di Jakarta

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan meski operasi TMC tengah digelar, BMKG tetap mewanti-wanti pemerintah dan masyarakat untuk siap siaga dan mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi.

Hal ini karena sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki masa puncak musim hujan sepanjang bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.

Saat puncak musim hujan akan meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir. Kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

"Juga para nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi dan tidak memaksakan untuk melaut jika cuaca sedang buruk,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab mengatakan, operasi TMC yang digelar BMKG bersama BRIN, TNI AU, dan BNPB bukan berarti meniadakan hujan sama sekali.

Namun dengan operasi modifikasi cuaca, potensi tingginya curah hujan coba diredistribusi baik secara spasial maupun temporal. (Knu)

Baca Juga:

BMKG Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jateng yang Meluas

#BMKG #Cuaca Buruk
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
BMKG memperingatkan potensi banjir rob di pesisir Jakarta pada 3–12 November 2025 akibat fenomena supermoon. Warga di wilayah seperti Pluit, Ancol, dan Muara Angke diimbau waspada terhadap pasang maksimum harian.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
Indonesia
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa dipicu aktivitas Sesar Cianten, bagian dari sistem Sesar Bayah–Salak, dengan karakter tektonik.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem
Frengky Aruan - Rabu, 05 November 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Indonesia
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Gorontalo, Rabu (5/11) pagi. Gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Indonesia
Besok Rabu Malam Supermoon Terbesar 2025, Banjir Rob Intai Kawasan Pesisir Indonesia
5 November besok fenomena Supermoon terbesar sepanjang tahun 2025, dengan puncak terjadi pukul 20.19 WIB.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Besok Rabu Malam Supermoon Terbesar 2025, Banjir Rob Intai Kawasan Pesisir Indonesia
Indonesia
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Teuku Faisal Fathani menjadi Kepala BMKG Baru, yang menggantikan Diwkorita Karnawati.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat dan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 4 November 2025
Hujan ringan hingga sedang akan terjadi di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Banten berpotensi hujan lebat disertai petir, sementara Banten berpotensi hujan lebat disertai petir.
Frengky Aruan - Selasa, 04 November 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat dan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 4 November 2025
Indonesia
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
Gelombang berpeluang naik mencapai 1,3-1,7 meter pada 5-7 November.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
Indonesia
Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
Prof. Teuku Faisal Fathani resmi gantikan Prof. Dwikorita Karnawati sebagai Kepala BMKG setelah sertijab yang dipimpin Menhub
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
Indonesia
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Hal ini tidak lepas dari meningkatnya potensi siklon tropis selatan, seperti disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Bagikan