BMKG: Kualitas Udara di Jakarta Kini Membaik

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 30 April 2020
BMKG: Kualitas Udara di Jakarta Kini Membaik

Ilustrasi - Cuaca ibu kota DKI Jakarta. ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut penerapan berkegiatan di rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas udara di Jakarta.

Dari berbagai indikator dan perhitungan, faktor yang signifikan mempengaruhi kualitas udara Jakarta dan sekitarnya adalah kendaraan umum dan pribadi.

Baca Juga:

Dua Gempa Berselang Dua Menit di Wilayah Sumatera dan Jawa

"Dan berhentinya pabrik (sementara) bisa berpengaruh juga ke kualitas udara Jakarta," tutur Kepala Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suradi kepada wartawan, Kamis (30/4).

Di saat sama, ada juga pengaruh tidak turunnya hujan dalam beberapa waktu akan membuat kualitas udara memburuk.

Hingga memasuki pekan pertama Ramadan, indikator kualitas udara masih menunjukkan angka yang naik turun di kategori Baik (0-50 mikrogram per meter kubik) dan Sedang (51-150 mikrogram per meter kubik).

BMKG juga menganalisa faktor angin. Dari analisa ini menegaskan tidak adanya pengaruh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kawasan Banten atau sisi barat Jakarta.

Langit Jakarta terlihat cukup cerah sejak penerapan PSBB. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Langit Jakarta terlihat cukup cerah sejak penerapan PSBB. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Seperti diketahui, PLTU tetap beroperasi maksimal saat ini, demi menjamin pasokan listrik di ibu kota lancar selama pandemi dan PSBB.

"PLTU justru enggak pengaruh. Kita perlu lihat juga bandingannya dengan April 2019, jika dibandingkan tahun lalu, kualitas udara Jakarta April tahun ini justru membaik," jelasnya.

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago juga mengakui, banyak pertanyaan tentang dampak PSBB terhadap kualitas udara ambien Jakarta.

Dia menerangkan, untuk menjelaskan hal ini tidak bisa kita membandingkan bulan ke bulan, misalnya dari Januari sampai April ini.

"Karena kualitas udara dipengaruhi oleh banyak hal. Antara lain arah angin, kecepatan angin, bentang alam, dan tentunya yang utama adalah sumber emisi setempat," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan, pada April ini sudah masuk musim angin timur. Di mana saat musim angin timur, selain kering juga membawa partikel debu lebih banyak. Oleh karenanya tren partikel debu udara ambien Jakarta akan terus menaik sampai September.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: WHO Sebut Virus Corona Ditularkan Lewat Udara

Dasrul mengatakan, jika ingin membandingkan data bulan April 2020, maka bisa dilihat kualitas udara periode yang sama tahun lalu atau year on year.

Ia mewanti-wanti tidak bisa dengan mudahnya sembarang pihak menuding faktor tertentu sebagai pencemar. Dari analisa alat pengukur, KLHK sama dengan BMKG melihat ada perbaikan kualitas udara Jakarta dan sekitarnya.

"Maka untuk konsentrasi partikel debu (PM 10), ada penurunan di atas 17 persen. Sedangkan untuk untuk konsentrasi PM 2.5 ada penurunan sekitar 10 persen. Artinya udara ambien Jakarta membaik dibandingkan tahun lalu pada waktu yang sama," tuturnya. (Knu)

Baca Juga:

Ketua MPR: Ibadah Haji Tahun Ini Tergantung Penurunaan Kasus COVID-19 di Tanah Air

#BMKG #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Berita
Peningkatan Curah Hujan Jelang Natal dan Tahun Baru, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Simak wilayah yang berpotensi terdampak peningkatan curah hujan karena sudah masuk masa aktif monsun Asia.
Frengky Aruan - 1 jam, 36 menit lalu
Peningkatan Curah Hujan Jelang Natal dan Tahun Baru, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Indonesia
Prakiraan BMKG 2026: Sumatera Hingga Jawa Bagian Utara Bakal Berasa 'di Atas Kompor'
Wilayah dengan suhu rata-rata tahunan di atas 28 derajat Celsius memerlukan pengawasan intensif
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
Prakiraan BMKG 2026: Sumatera Hingga Jawa Bagian Utara Bakal Berasa 'di Atas Kompor'
Indonesia
BMKG Ramal Iklim 2026 Lebih Adem dan Kalem: La Nina Lemah Pamit di Bulan Maret, Iklim Global Kembali Waras?
Berdasarkan data BMKG, suhu udara rata-rata nasional akan berada di angka 25 hingga 29 derajat Celsius
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
BMKG Ramal Iklim 2026 Lebih Adem dan Kalem: La Nina Lemah Pamit di Bulan Maret, Iklim Global Kembali Waras?
Indonesia
BMKG Prediksi Perayaan Natal 2025 akan Diwarnai Hujan Deras di Jabodetabek dan Wilayah Lain
Pada periode 23–25 Desember 2025, cuaca Indonesia umumnya berawan hingga hujan ringan.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
BMKG Prediksi Perayaan Natal 2025 akan Diwarnai Hujan Deras di Jabodetabek dan Wilayah Lain
Indonesia
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 23 Desember: Hujan Ringan Merata di Seluruh Wilayah
Memasuki siang hingga sore hari, giliran wilayah Jakarta Selatan yang mulai diguyur hujan bersama wilayah lainnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 23 Desember: Hujan Ringan Merata di Seluruh Wilayah
Indonesia
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Selasa 22 Desember 2025
Masyarakat disarankan untuk terus memantau pembaruan cuaca secara berkala melalui platform digital resmi pemerintah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Selasa 22 Desember 2025
Indonesia
Hujan Turun di Mayoritas Wilayah Indonesia, Senin (22/12)
Hujan turun dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan, hujan sedang hingga lebat, serta hujan disertai petir.??
Dwi Astarini - Senin, 22 Desember 2025
Hujan Turun di Mayoritas Wilayah Indonesia, Senin (22/12)
Indonesia
2 Bibit Siklon Terpantau di Sekitar NTT, Bawa Potensi Hujan Ringan hingga Lebat
Dalam 24-72 jam, bibit siklon tropis 93S memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis, sedangkan bibit siklon tropis 95S masih berada dalam kategori peluang rendah.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
2 Bibit Siklon Terpantau di Sekitar NTT, Bawa Potensi Hujan Ringan hingga Lebat
Indonesia
Awan Tebal Menyelimuti Mayoritas Wilayah Indonesia, Kamis (18/12)
Cuaca berawan tebal berpotensi terjadi di sejumlah kota besar, yakni Kota Bandar Lampung, Jambi, Kendari, Merauke, Padang, dan Palembang.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
Awan Tebal Menyelimuti Mayoritas Wilayah Indonesia, Kamis (18/12)
Indonesia
Cuaca Ekstrem masih akan Melanda Indonesia, Komisi VIII DPR Minta Pemda Perkuat Kewaspadaan Bencana
Pencegahan harus melalui koordinasi solid dengan kementerian/lembaga terkait, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat lokal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Cuaca Ekstrem masih akan Melanda Indonesia, Komisi VIII DPR Minta Pemda Perkuat Kewaspadaan Bencana
Bagikan