Black Friday, Harinya Penggila Diskon Belanja


Meriahkan hari Black Friday 2019 dengan tawaran harga menarik (Foto: Pexels/Artem Beliaikin)
MULAI dari gerai toko hingga pedagang online, memeriahkan kegiatan Black Friday sebagai tanda musim liburan akhir tahun. Di Indonesia sendiri, terkenal sebagai Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Para pedagang berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan memberi penawaran berupa diskon besar-besaran. Umumnya, dilakukan pada tanggal tertentu seperti 12-12 ataupun 11-11. Tak hanya itu, masih banyak sebutan untuk kegiatan belanja secara internasional ini.
Tahun 2019 ini, Black Friday jatuh pada 29 November. Penjualan resmi dimulai setelah hari pengungkapan syukur atau Thanksgiving di Amerika Serikat. Berkumpul dan makan malam bersama dengan keluarga jadi tradisi setiap perayaan Thanksgiving.
Baca juga:
Hampir seluruh pedagang berlomba menawarkan harga terbaiknya. Gerai toko kecantikan, pakaian, sepatu, mainan, elektronik, perabotan rumah tangga, restoran, kedai kopi dan lainnya turut merayakan Black Friday. Dan juga dimeriahkan toko online, seperti Amazon, Walmart, atau eBay melalui situs resminya.
Sayangnya, Black Friday tak melulu menawarkan kesenangan berbelanja. Konsumen harus memerhatikan kenyamanan dan keamanan diri, terutama saat bertransaksi online. Memungkinkan terjadinya tindak kejahatan yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Mulai dari penjajakan perdagangan narkotika, perdagangan manusia, prostitusi online hingga pencurian data konsumen.

Memperoleh informasi dari laman Independent, ditemukan lebih dari 1.600 insiden berbelanja online di pedagang ilegal (black market) yang memanfaatkan Black Friday 2019. Eksekutif NCSC juga memberikan peringatan kepada konsumen saat bertransaksi online untuk mengantisipasi peretas data pelanggan. Tercatat kerugian biaya perusahaan mencapai USD 3 juta atau setara Rp 46 miliar pada tahun 2017 dan 2018.
"Di website ilegal, Black Friday dimanfaatkan sebagai peluang untuk menarik pelanggan baru dan menggarap keuntungan sebesar-besarnya. Pelanggan baru sangat penting, dengan begitu penipuan dilakukan secara berulang-ulang," diungkapkan Digital Shadows research analyst Alex Guirakhoo pada The Independent.
Selain itu, Black Friday seringkali menimbulkan kekacauan di area pusat perbelanjaan. Kehebohan pembeli memicu terjadinya tindak kekerasan hingga kemacetan lalu lintas. Pertama kali dilaporkan oleh tim Public Relations News tahun 1961.
Akibatnya, korban kekerasan saat Black Friday menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 117 lainnya cedera fisik di tahun 2010. Promosi dan tawaran potongan harga yang fantastis menjadi hari yang menyibukkan konsumen. Bahkan, sebagian pekerja memutuskan izin tidak hadir kerja untuk merayakan Black Friday.
Baca juga:
Punya Toko Online? Kenali Dulu 7 Tahap Psikologi Konsumen agar Kamu Sukses
Untuk itu kamu harus mengetahui tata cara berbelanja di toko online. Bedakan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan pemilihan produk. Harga murah, belum tentu berkualitas murahan. Dan sebaliknya, harga mahal, belum tentu terjamin keaslian dan kualitas.
Lakukan riset untuk mengetahui perbandingan harga dengan menggali informasi dari gerai toko offline maupun online. Mengetahui harga pasaran bisa memudahkanmu untuk memahami kelayakan pembelian suatu produk, bukan asal beli yang berujung rasa penyesalan.
Manfaatkan fitur-fitur pencarian yang tersedia pada website pilihanmu. Atur kategori informasi-informasi sesuai keinginan dan kebutuhanmu, seperti membatasi harga, lokasi pedagang, pilih ekspedisi pengiriman, atau tawaran yang paling menarik.

Pengaturan kategori ini bisa memudahkanmu memperoleh informasi terkait harga produk yang pernah dicari dan sedang diskon. Tentunya, memudahkanmu untuk memperoleh produk sesuai kebutuhan, keperluan ataupun keinginan dengan harga lebih murah.
Tetapi, jadilah pembeli yang cerdas. Jangan lakukan beberapa hal yang merugikanmu saat berbelanja. Diantaranya, terlalu percaya pada ulasan yang ditunjukkan penjual, tanpa mempertanyakan pembelinya secara langsung atau personal.
Kerugian yang muncul beragam, misalnya kamu akan mendapatkan barang yang tidak sesuai dengan aslinya. Harga yang jauh lebih mahal dengan harga normal. Jangan mudah tergiur dengan tawaran harga yang murah. Kamu harus tetap kritis dan pertimbangkan skala kebutuhannya. (Dys)
Baca juga:
Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

HARBOLNAS Harus Bikin Penjualan Produk Dalam Negeri Meningkat

Habis Thanksgiving Terbitlah Black Friday, Apa Itu dan Bagaimana Sejarah Kemunculannya?

Festival Musik di Tiga Kota Indonesia Meriahkan Harbolnas 12/12

Harbolnas 12.12 Hadirkan Promo Bejibun

Harbolnas 2023 Ditargetkan Capai Transaksi Rp 25 Triliun

Barang Incaran Gen Z Selama Harbolnas 12.12

4 Kereta Api Daop 7 Madiun Berlakukan Tarif Promo 12.12

Besok Harbolnas! Warga Bisa Belanja Lagi di TikTok Shop

Zalora Indonesia Tingkatkan Efisiensi untuk Kepuasan Pelanggan
