Bisnis Kosmetik Melejit Saat Pandemi, Kemenperin Gelar Pameran Virtual


Ilustrasi kosmetik. (Foto: Bruno/Germany/Pixabay).
MerahPutih.com - Di tengah tekanan pandemi COVID-19, capaian nilai ekspor produk kosmetik Indonesia menembus USD317 juta atau sekitar Rp4,44 triliun pada semester I 2020 atau naik 15,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional, termasuk sektor kosmetik, mengalami pertumbuhan yang gemilang sebesar 5,59 persen.
Terus tumbuhnya bisnis kosmetik dalam negeri, membuat Kementerian Perindustrian menggelar Virtual Expo Kosmetik 2020, agar pelaku industri kecil dan menengah sektor kosmetik terus meningkatkan produktivitasnya.
Baca Juga:
Kontraksi Ekonomi Mulai Mereda
"Industri kosmetik membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (24/11).
Ia menegaskan, Kemenperin ingin meningkatkan kapasitas bisnis IKM kosmetik dan meningkatkan kepedulian pelaku IKM terhadap produk kosmetik lokal yang aman dan terjangkau.
Gati menjelaskan penyelenggaraan kegiatan Virtual Expo IKM Kosmetik 2020 yang diikuti oleh 35 pelaku usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dapat menjadi wadah bagi para IKM kosmetik, spa, dan produk spa untuk memperluas akses pasarnya.
Gelaran Virtual Expo IKM Kosmetik 2020, akan dilaksanakan beberapa rangkaian acara pendukung seperti talkshow, konsultasi IKM one-on-one, makeup class online, virtual muslim fashion show dan temu bisnis IKM kosmetik, spa, dan produk spa.
"Temu Bisnis dilaksanakan dengan tujuan mendorong kemitraan antara produsen bahan baku dan IKM kosmetik untuk mengurangi impor bahan baku, mengingat ketersediaan sumber daya alam Indonesia yang kaya akan tanaman yang secara turun temurun sudah banyak digunakan untuk kesehatan dan produk kosmetik," tuturnya.
Konsultasi IKM one-on-one akan dilaksanakan setiap hari dengan beragam topik, di antaranya tentang prosedur sertifikasi halal, prosedur perizinan kosmetik, prosedur ekspor produk kosmetik, digitalisasi melalui media sosial, digitalitasi market, dan business pitching.
"Kami harap IKM kosmetik dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan daya saingnya, dan terus dapat berinovasi terhadap produknya," ujar Gati. (Asp).
Baca Juga:
Sampai Oktober 2020, Indonesia Dapat Hibah Rp7,1 Triliun
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemerintah Pastikan iPhone 17 Masuk Awal Bulan Depan

BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik Pembesar Payudara Hingga Perapat Vagina, Ini Daftarnya!

PHK Naik 32 Persen, Ini Pembelaan Pemerintah

Trump Tetapkan Tarif 19 Persen, Suku Bunga Bank Indonesia Didesak Turun

Siap-Siap Ekonomi Global Kembali Terguncang, Trump Tolak Perpanjang Penundaan Tarif Resiprokal AS

Alasan Pemerintah Daya Saing Indonesia Bisa Anjlok ke Posisi 40 Dari 69 Negara Dunia

Mainan Anak Produksi Indonesia Masih Diminati Dunia, Peringkat ke-22 Dari 195 Negara

Sustainable Natural, Kiblat Tren Kosmetik Indonesia

Pasar Kosmetik di Indonesia Capai Rp 161 Triliun Sepanjang 2025, Kerja Sama yang Baik Amat Diperlukan

Dukung Industri Komestik Berdaya, Pemerintah Terapkan Strategi Lintas Stakeholder
