Bisnis Bareng Teman? Kenapa Tidak


Bisnis bareng teman harus tetap profesional. (Foto: Unsplash/marvin-meyer)
SEPERTINYA bisnis bareng teman terlihat mudah. Bisa jadi karena sudah kenal dekat dan saling mengetahui karakter masing-masing. Namun kenyataanya berbisnis bareng temen terkadang malah jadi kebalikannya alias hancur dan mempengaruhi hubungan pertemanan pada akhirnya.
Ya siapa bilang mudah bisnis bareng teman? Intinya kan sama bisnis, dari perbedaan pendapat, ketidakadilan porsi kerja, sampai pembagian keuntungan yang tidak merata akan membuat bisnis dan relasi pertemanan kamu diujung kehancuran.
Baca Juga:
Sayangnya masih banyak yang beranggapan karena saling kenal jadi bisa saling mengerti dan santai saja. Sehingga mengabaikan target dan mengesampingkan tujuan utama. Hal seperti itu yang banyak membuat pandangan bisnis dengan teman tidak lancar di pertengahan jalan. Namun bukan berarti kamu enggak bisa bangun bisnis bareng teman-teman kamu.
1. Goals yang Sama

Sebelum kerjasama dengan teman kamu harus memiliki tujuan dan pencapaian yang sama. Agar nanti semuanya adil dan profesional dalam melaksanakan kewajiban. Untuk mencapai visi-misi mungkin kamu bisa lakuin rapat update tiap minggu bareng teman bisnismu. Bisa juga membuat notes tentang pencapaian bersama dalam beberapa arsip yang sama-sama disepakati.
2. Profesional

Nah ini sikap yang harus dimiliki semua yang terlibat dalam bisnis. Sikap dewasa yang mengerti yang harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sikap profesional menyadari biarpun kerja bareng teman harus tetap serius dan enggak saling membebani. Masing-masing rekan bisnis sudah tahu pekerjaanya dalam mencapai tujuan yang sama. Dengan ketegasan seperti itu bisnis dapat berjalan dengan lancar tanpa menyita waktu yang banyak, selain itu dengan sikap dewasa membuat pencapaian dapat segera diraih bersama.
3. Enggak baperan

Saling mengerti, saling terbuka serta saling mengingatkan adalah sikap bijak yang harus ditanamkan dalam menjalin bisnis bersama teman. Bayangkan kalau sesama rekan malah menjatuhkan buat cari untung, yang kayak gitu bisa jadi kepahitan semur hidup. Bisa jadi karena hal sepele yang diawali debat terus sama-sama enggak terima masukan dari lawan bicaranya, bisa gawat bahkan bisa berakibat putus hubungan. Ujung-ujungnya bisnis terhenti, kan sayang waktunya. Jadilah orang yang bisa dikritik kalau salah, dan jadi orang yang terbuka seperti berani mengkritik teman yang salah.
Baca Juga:
4. Adil

Adil dan bijaklah dalam membagi kewajiban dan hak alias kerjaan dan keuntungan. Dalam berbisnis hal seperti ini sering kali menjadi sesuatu yang sangat sensitif. Dengan cara win-win solution mampu membagi semua dengan adil membuat pekerjaan bersama terasa ringan dan sangat membanggakan. Dengan sikap bijak meminimalisir rasa ketimpang dan terbebani dalam suatu hal yang akan membuat kerja menjadi nyaman dan transparan.
5. Komitmen

Mungkin bekerjasama bareng teman berbeda dengan bekerjasama orang lain. Umumnya bekerjasama dengan orang asing ada rasa tidak enak hati dan berkomitmen akan mengerjakan pekerjaan itu sesuai komitmen. Tapi saat bekerjasama dengan teman mungkin kamu bisa melonggarkan deadline karena kesannya yang terbilang lebih santai daripada kerja dengan oranglain. Tapi kalau dibiarkan bisa bahaya, tujuan kamu enggak akan tercapai kalau enggak ada komitmen. Yang terjadi adalah penundaan yang dapat membuat bisnis tidak berjalan lancar. (joe)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
