Bisa Ular Dapat Jadi Penambah Tenaga Loh!

ULAR merupakan salah satu hewan eksotis sekaligus dijauhkan orang bila berpapasan. Seperti yang dituliskan dalam laman popsi.com, salah satu yang dihindari adalah hewan ini mampu membunuh dengan gigitan beracun dan ‘pelukan’ mautnya. Sebenarnya tidak semua ular memiliki bisa, namun orang memukul rata semua kalau ular hewan berbahaya.

Meskipun demikian, namun dalam perkembangannya, ular malah menjadi salah satu hewan peliharaan yang populer. Meskipun memang harus diwaspadai bila memelihara ular berbisa. Nah bisa inilah yang kemudian dimanfaat oleh dunia medis untuk berbagai kebutuhan kesehatan manusia.

Baca Juga:

Jaga Kesehatan Tulangmu Sejak Dini dengan 6 Cara Ini

Menyembuhkan kanker

Zat crotoxin dalam bisa ular mampu membunuh jaringan radikal bebas di dalam tubuh. Jaringan ini jika lama dibiarkan akan berkembang menjadi sel kanker. Jika kebetulan sudah menjadi tumor atau kanker, crotoxin akan melemahkan sel-sel tersebut.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Bisa ular yang sudah diolah menjadi serum, aman dikonsumsi oleh manusia. bahkan khasiatnya bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Jika kamu seorang olahragawan atau mengerjakan kegiatan yang membutuhkan tenaga lebih, bisa jadi kamu membutuhkan serum ini. Tidak hanya itu, serum bisa ular juga mampu membunuh zat-zat beracun yang tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga:

4 Makanan Ini Berbahaya untuk Kesehatan Bayi di Bawah Usia Satu Tahun

Menurunkan Tekanan Darah

Beberapa bisa ular mengandung protein dan enzim angiotensin-converting. Para ahli kesehatan berhasil mengubah kandungan ini menjadi zat yang mampu menurunkan tekanan darah. Zat ini disebut ACE-blocker dan sudah mulai digunakan banyak orang.

Meningkatkan Kerja Otak

Bisa ular dapat membunuh manusia dalam waktu singkat karena langsung menyerang ke saraf. Para peneliti dan ahli medis kemudian mengubah cara kerja zat neurotoxin untuk memperkuat saraf-saraf otak. Serum ini digunakan untuk meminimalisir risiko penyakit parkinson dan alzheimer. (mar)

Baca Juga:

Risiko Kesehatan di Balik Nikmatnya Makanan Bersantan