Bike To Care 2024, Bersepeda untuk Penuhi Hak Anak Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 20 Juni 2024
Bike To Care 2024, Bersepeda untuk Penuhi Hak Anak Indonesia

Suasana saat Bike To Care. (Foto: SOS Children’s Villages)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Lembaga nonpemerintah SOS Children’s Villages sukses menggelar Bike To Care 2024 pada 24-25 Mei 2024 lalu. Bike To Care 2024 mengusung tema #DimulaiDariKeluarga mengusung konsep Ultra-Distance Cycling 270KM dan mengambil lokasi di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Bike To Care 2024 melibatkan 12 pesepeda, ratusan donatur, hingga para mitra korporasi yang berkomitmen untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak Indonesia.

“Antusiasme para pesepeda membangkitkan optimisme untuk mewujudkan komitmen dalam memberikan pengasuhan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia," ujar National Director SOS Children’s Villages Gregor Hadi Nitihardjo dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (19/6).

Di hari pertama, Sabtu 24 Mei 2024, seluruh pesepeda memulai perjalanan mereka di start gate yang berlokasi di Tambolaka, Sumba Barat. Para peserta mengayuh sejauh 170KM hingga menuju Waingapu, Sumba Timur.

Baca juga:

Penuhi Kebutuhan Anak di Masa Golden Age, Pertamina Foundation Hadirkan Daycare

Perjuangan mereka lalu dilanjutkan di hari berikutnya, yakni pada Minggu 25 Mei 2024. Mereka bersepeda sejauh 100KM menuju Tanarara, dan kembali ke Tambolaka.

Para pesepeda juga bisa menetap sementara di check point untuk beristirahat. Kemudian setiap 50 kilometer para peserta diberikan air minum serta makanan ringan untuk mengisi tenaga.

"Diharapkan Bike To Care 2024 dapat menyebarkan manfaat positif bagi semua, bagi para pesepeda, Pulau Sumba, dan terutama bagi anak-anak Indonesia,” ujarnya. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan