Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
 
                IIlustrasi gelombang tinggi. (Foto: Unsplash/Silas Baisch)
Merahputih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi cuaca ekstrem pada hari Jumat (31/10). Ancaman tersebut meliputi hujan yang disertai petir, suhu panas maksimum, hingga potensi banjir rob di wilayah pesisir.
Prakirawati cuaca BMKG, Adelia menyebut hujan berintensitas ringan diprediksi akan turun di beberapa kota seperti Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Samarinda, Palangka Raya, Makassar, Palu, Kendari, Merauke, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Ambon.
Baca juga:
Hujan sedang berpotensi mengguyur Kota Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tanjung Selor, dan Nabire. Sementara itu, hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Kota Bandar Lampung, Serang, Semarang, Banjarmasin, dan Mamuju.
Waspada Suhu Panas, Gelombang Tinggi, dan Banjir Rob
Selain potensi hujan, BMKG juga memperkirakan sejumlah wilayah akan mengalami suhu panas maksimum antara 30 derajat celcius hingga 34 derajat celcius pada siang hari. Wilayah yang berpotensi panas ekstrem meliputi Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Samarinda, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Banjarmasin.
Wilayah lainnya, seperti Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Kupang, Pontianak, Gorontalo, Manado, dan Ternate, diperkirakan akan berawan tebal hingga berkabut, dengan suhu berkisar antara 28 hingga 33 derajat celcius.
Para pengguna transportasi laut juga diimbau untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia, khususnya di barat Lampung, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca juga:
BMKG turut mendeteksi potensi banjir rob atau air pasang laut yang dapat membanjiri wilayah pesisir Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku.
Adelia menjelaskan bahwa dinamika atmosfer dan faktor lokal memengaruhi kondisi cuaca. Hal ini dipicu oleh adanya Sirkulasi Siklonik di beberapa lokasi (Laut Andaman, Laut China Selatan, Laut Jawa bagian selatan, Kalimantan Barat - Perairan utara Aceh-Banten bagian selatan, Sarawak Malaysia hingga Kalimantan Selatan). Selain itu, Bibit Siklon Tropis 98W di Samudera Pasifik utara Papua juga turut membentuk wilayah konvergensi.
"Sirkulasi Siklonik yang terpantau di laut Andaman, laut China Selatan dan laut Jawa bagian selatan, Kalimantan Barat - Perairan utara Aceh-Banten bagian selatan, Sarawak Malaysia hingga Kalimantan Selatan," kata Adelia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
 
                      Badai Melissa Melintasi Kuba, Haiti, dan Jamaika, Tewaskan Puluhan Orang dan Tinggalkan Jejak Kehancuran
 
                      Hasil Investigasi Lapangan Padel Meruya Roboh Temukan Ada Masalah Kekuatan Struktur
 
                      Warga Banten Harus Waspada, Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sampai 31 Oktober 2025
 
                      Tanggul Sungai Gandam Jebol Picu Banjir Bandang di Pati, Sejumlah Desa Terendam
 
                      Badai Melissa Mengamuk di Jamaika, Disebut Badai Terkuat di 2025
 
                      Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
 
                      Prakiraan Cuaca Hari Ini, 28 Oktober 2025: Jakarta Mendadak Berubah Menjadi 'Kota Petir' di Siang Hari
 
                      Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
 
                      Pengemudi Lexus Tewas di Pondok Indah Ternyata Kenalan Gubernur Pramono, Begini Hubungan Mereka
 
                      



