Biaya Naik Haji di Malaysia Sebesar Rp 32 Juta


Jamaah haji Malaysia. Foto: Daily
MerahPutih.com - Lembaga pengelola haji di Malaysia, Tabung Haji (TH), mengumumkan biaya naik haji yang mesti dibayar warga di negara tersebut sebesar RM 9.980 atau sekitar Rp 32 juta untuk musim haji 2018/1439 Hijriyah.
"Biaya tersebut sebenarnya telah meningkat sebanyak 15 persen menjadi RM 22.450 dibanding ongkos total musim haji sebelumnya RM 19.550," ujar Pengarah Utusan Kumpulan dan Ketua Pegawai Eksekutif TH, Datuk Seri Johan Abdullah di Kuala Lumpur, Sabtu (11/11).
Berdasarkan data di TH ongkos haji pada 2017 sebesar RM 19.550 (100 persen), biaya haji RM 9.980 (51 persen) dan subsidi haji RM 9.570 (49 persen). Sedangkan pada 2018 ongkos haji RM 22.450 (100 persen), bayaran haji RM 9.980 (44 persen) dan subsidi haji RM 12.470 (56 persen).
Dia mengatakan biaya naik haji sebesar RM 9.980 tersebut telah dilaksanakan sejak 2009 sebagai inisiatif pemerintah yang amat prihatin terhadap umat Islam di Malaysia untuk menunaikan ibadah haji.
"TH akan menanggung subsidi haji hampir RM 400 juta yang merupakan tanggung jawab sosial korporat TH untuk mendukung aspirasi pemerintah untuk mengimbangi keunggulan duniawi dan ukhrawi. Menjadi hasrat pemerintah agar lebih banyak umat Islam di Malaysia naik haji dengan biaya tidak membebankan," ujarnya seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan subsidi haji yang diberikan kepada jamaah haji muassasah pertama ialah sebanyak RM 12.470 yaitu 56 persen dari biaya haji dan jamaah hanya perlu membayar RM 9.980 yaitu 44 persen dari biaya haji.
Biaya haji ini merupakan yang paling rendah di Asia Tenggara dengan kemudahan pelayanan yang disediakan secara gratis oleh TH ketika menunaikan haji.
"Berbagai kemudahan dan pelayanan yang disediakan oleh TH di tanah suci dan tanah air tanpa tambahan bayaran seperti pelayanan kesehatan, konseling, bimbingan dan keuangan," katanya.
Dia mengatakan TH telah memberitahukan surat pengantar penawaran ibadah haji secara bertahap mulai, Senin (6/11), sehingga mereka yang berada dalam kuota diminta mempersiapkan diri.
Pengajar Filsafat dan Etika Universitas Utara Malaysia, Ahmad Sahidah mengatakan biaya haji di Malaysia menjadi murah karena dikelola oleh Tabung Haji, sedangkan di Indonesia pemegang amanah masih belum menemukan cara mengelola uang dengan baik.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

RUU Haji dan Umrah Menuju Paripurna, Perbaikan Layanan Ibadah Jadi Prioritas Utama

Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas

PMI Jadi Korban Kekerasan di Malaysia, PKB Bantu Proses Pemulangan

Pemerintah Malaysia Diminta Bantu Proses Pemulangan Pengusaha Minyak Riza Chalid

DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional

Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia
