BI Targetkan 12 Juta Usaha Pakai QR Code Buat Transaksi


Transaksi non tunai. (Foto: Bank DKI)
MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) menargetkan 12 juta pelaku usaha/pedagang atau merchant menggunakan QR Code (kode batang) atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021, dalam Gerakan Nasiinal Bangga Buatan Indonesia sebagai cara mendorong produk UMKM menjadi tuan rumah di Tanah Air.
"BI bersama industri khususnya penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berkomitmen untuk terus mendorong perluasan penggunaan QRIS," tulis Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono di Jakarta, Rabu (10/2).
Baca Juga:
Pembayaran Donasi PMI DKI Jakarta Kini Bisa Nontunai
BI mencatat sebanyak 85 persen pengguna QRIS adalah pelaku UMKM dari total enam juta merchant di 34 provinsi, 480 kabupaten/kota memanfaatkan sistem pembayaran berbasis digital itu.
Selain mendukung Gernas BBI, perluasan penggunaan QRIS juga mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI).
Saat ini, penggunaan QRIS itu didukung infrastruktur dari 52 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berizin.
Ia mengatakan, pencapaian ini tak terlepas dari dukungan dan sinergi berbagai pihak yakni pemerintah pusat dan daerah, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), PJSP, otoritas terkait lainnya, dan masyarakat.
Erwin menegaskan, kolaborasi segitiga (triangle collaboration) yang semakin kuat antara BI, pemerintah, dan industri baik di tingkat pusat maupun daerah akan semakin mengakselerasi transformasi digital Indonesia.
BI dan industri terus melakukan sejumlah langkah peningkatan atau perluasan jaringan dan fasilitasi penggunaan QRIS melalui merchant serta meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan QRIS dan manfaatnya bagi masyarakat.
Pada masa pandemi COVID-19, BI bersama ASPI dan PJSP juga mengembangkan QRIS Tanpa Tatap Muka (QRIS TTM). Caranya, masyarakat cukup meminta gambar QRIS dari merchant dan menyimpannya di galeri gawai.
Jika ingin bertransaksi, pengguna cukup membuka aplikasi pembayaran, memilih menu unggah dari galeri pada gawai, pilih gambar QRIS merchant, masukkan nominal dan pastikan nama pedagang telah sesuai, masukkan PIN, dan bayar.

QRIS TTM dapat digunakan untuk menunjang belanja daring tanpa perlu bertatap muka. QRIS juga telah diterapkan sebagai salah satu metode pembayaran di berbagai sektor, sehingga mendorong efisiensi perekonomian.
Tak hanya transaksi perdagangan ritel di pasar tradisional maupun modern dan universitas, namun QRIS juga digunakan untuk tiket elektronik pariwisata, pendidikan, pesantren, transportasi, parkir, e-retribusi Pemda, donasi sosial dan keagamaan.
"Implementasi QRIS memberikan manfaat mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, dan meningkatkan daya saing industri, termasuk memajukan UMKM. Dukungan seluruh pihak termasuk masyarakat akan semakin mempercepat pemulihan ekonomi nasional," tulisnya. (Asp)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Bank Indonesia Cetak Uang Rp300 Triliun
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Setelah Jepang, Layanan QRIS Siap Merambah Pasar China

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga

Warga Jakarta Pengguna QRIS Tembus 6 Juta Orang, Sumbang PAD 0,5%

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana CSR BI dan OJK ke Partai Politik
