BI Sentil Perbankan Lambat Turunkan Bunga Kredit

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Desember 2020
BI Sentil Perbankan Lambat Turunkan Bunga Kredit

Layanan Bank. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penurunan suku bunga kredit perbankan di Indonesia sangat lambat. Padahal, bank sentral telah melakukan pelonggaran suku bunga acuan selama masa pandemi COVID-19.

"Bank Indonesia memandang bahwa penurunan suku bunga kredit perbankan berjalan lambat," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI edisi Desember 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (17/12).

Baca Juga:

Pulihkan Ekonomi, UMKM Sudah Nikmati Penjaminan Kredit

Dalam RDG Desember 2020, BI mempertahankan tingkat suku bunga acuan menjadi tetap 3,75 persen, suku bunga deposit facility tetap 3 persen dan suku bunga lending facility tetap 4,5 persen.

Suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) yang saat ini 3,75 persen merupakan terendah sepanjang sejarah dan total sejak Desember 2019 hingga Desember 2020, bank sentral sudah menurunkan 125 basis poin.

BI juga melakukan injeksi likuiditas ke perbankan yang hingga 15 Desember 2020 mencapai Rp694,9 triliun, terdiri atas penurunan giro wajib minimum (GWM) Rp155 triliun dan ekspansi moneter Rp524,07 triliun.

Likuiditas yang longgar dan melimpah di perbankan serta penurunan BI-7DRRR mendorong suku bunga terus menurun.

Gubernur Bank Indonesia. (Foto: Antara).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Antara).

BI mencatat kebijakan moneter itu berkontribusi mendorong penurunan suku bunga deposito menjadi 4,74 persen pada November 2020 dari sebelumnya 4,93 persen pada Oktober 2020.

Sementara itu, suku bunga kredit modal kerja juga turun menjadi 9,32 persen pada November 2020 dari 9,38 persen pada Oktober 2020.

Selain likuiditas yang melimpah di perbankan dan suku bunga acuan yang terendah sepanjang sejarah, lanjut dia, suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) overnight juga rata-rata rendah mencapai 3,2 persen.

"Namun, penurunan suku bunga kredit perbankan khususnya untuk modal kerja hanya mencapai 0,06 persen," ujarnya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Catat, Cicilan UMKM Terdampak Corona Ditunda 1 Tahun dengan Bunga Ringan!

#Bank #Bunga Kredit #Bank Indonesia
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Transaksi tersebut dengan volume mencapai 9,61 miliar transaksi sejak pertama kali diluncurkan pada Desember 2021 hingga September 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Indonesia
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Redenominasi rupiah merupakan penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli atau nilai tukar terhadap barang dan jasa.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Indonesia
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Indonesia
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Kebijakan ini berlaku sejak Desember 2024. Sebelum aturan ini berlaku, pedagang dikenakan biaya Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0,3 persen untuk transaksi di atas Rp 100 ribu.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Indonesia
Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Indonesia
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Bank Mandiri Minta Tambahan Dana SAL ke Menkeu Purbaya
BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen, naik tipis dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Bank Mandiri Minta Tambahan Dana SAL ke Menkeu Purbaya
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Bagikan