BI: Oktober Deflasi 0,09 Persen

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 30 Oktober 2015
BI: Oktober Deflasi 0,09 Persen

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kanan) memberikan keterangan usai Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Selasa (18/8). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Oktober mengalami deflasi. Perkiraan tersebut mengacu pada survei pekan keempat Oktober 2015.

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan pengendalian inflasi sudah berlangsung cukup baik dan sejalan dengan kondisi ekonomi yang menunjukan perbaikan. Hal ini dapat memicu deflasi yang terjadi pada Oktober ini.

"Perkiraan BI di bulan Oktober akan mengalami deflasi 0,09 persen karena kondisi Indonesia yang menunjukan perbaikan," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/10).

Sebelumnya, BI mengumumkan di bulan September terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. 

"Kalau itu benar artinya konsisten dengan bulan lalu, di mana juga terjadi deflasi dan ini akan membuat inflasi 2015 sesuai dengan target kami, yaitu di bawah 4 persen," ucap mantan Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.   

Sebab, jika Oktober 2015 mengalami deflasi 0,09 persen month to month (mtm), hitungan inflasi bulan Oktober 2015 akan berada di level 6,2 persen (yoy).

"Kalau lihat ini akan membuat inflasi sesuai target pada 2015, maksudnya inflasi sekira 3,6 persen," pungkasnya. (rfd)

BACA JUGA;

  1. Rupiah Ditutup Melemah ke Rp13.684 per Dollar AS
  2. Harga Emas Anjlok ke Rp552.000 per Gram
  3. Akhir Pekan, Gerak Rupiah Fluktuatif
  4. IHSG Melemah Tipis ke Posisi 4.449
  5. Harga Minyak Dunia Melonjak

 

#Deflasi #Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo #Bank Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Redenominasi rupiah merupakan penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli atau nilai tukar terhadap barang dan jasa.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Indonesia
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Indonesia
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Kebijakan ini berlaku sejak Desember 2024. Sebelum aturan ini berlaku, pedagang dikenakan biaya Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0,3 persen untuk transaksi di atas Rp 100 ribu.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Indonesia
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Bagikan