BGN Klaim Banyak Restoran Beralih Fungsi Jadi Dapur MBG, Bakal Ada 14 Ribu SPPG Dibangun Tanpa APBN
Pengelola SPPG di Kecamatan Serengan, Solo, yang dapurnya dibobol maling, Selasa (10/6). (Merahputih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Program makan bergizi gratis terus jadi prioritas pemerintah. Di klaim bakal ada 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru yang dipersiapkan BGN bekerja sama dengan mitra.
Bahkan biaya yang dikeluarkan untuk membangun SPPG, tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Ya, jadi semuanya membangun sendiri, dan kalau dihitung dengan uang, apa yang mereka sudah lakukan itu, satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp 1,5 miliar sampai Rp2 miliar," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana.
Ia mengklaim, uang yang sudah beredar di masyarakat dari MBG, sudah hampir Rp 28 triliun.
Baca juga:
196 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Sragen
"Dan itu adalah bukan uang APBN, tetapi uang mitra. Jadi, kalau di daerah-daerah, toko bangunan itu kebanjiran pembelian untuk bahan baku membangun SPPG itu murni uang dari para mitra," kata Kepala BGN.
Dadan menyebutkan, beberapa mitra BGN yang turut membangun SPPG, yaitu Kamar Dagang dan Industri (Kadin), ormas Muhammadiyah, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI.
"Jadi, MBG sendiri sampai sekarang baru menyerap Rp8,2 triliun yang difokuskan hanya untuk memberi intervensi gizi, sementara satuan pelayanannya merupakan bangunan yang dibangun oleh para mitra. Jadi, secara total memang uang yang beredar di masyarakat cukup besar," kata Dadan.
Dadan mengungkapkan, saat ini sejumlah pemilik restoran, kafe, katering, bahkan hotel ada yang memilih untuk berubah fungsi menjadi SPPG dan ikut menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Melayani Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan mengirimkan makanan ke berbagai penerima manfaat," katanya.
Ia memaparkan, perubahan ini, kalau satu restoran biasanya melayani sekitar 500 pengunjung, sekarang restoran yang berubah fungsi jadi SPPG itu melayani 3.500 porsi.
"Dan tidak ada satu pun yang parkir di restoran tersebut. Jadi, makanan dikirim ke sekolah, atau ke rumah untuk ibu hamil, ibu menyusui (busui), dan anak balita," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Waka Komisi IX DPR Minta Program MBG Dihentikan Selama Libur Sekolah karena tak Efektif
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Jatah MBG untuk Anak Tetap Ada Saat Libur, Boleh Diambil Bapak atau Emak Lho
MBG Jalan Terus Saat Libur Sekolah, DPR Minta Anggaran Dialihkan Buat Korban Bencana
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Jenguk Korban Kecelakaan Mobil SPPG, Prabowo Janji Traktir Makan Bubur Ayam
Dijenguk Prabowo, Begini Kondisi Guru dan Siswa SDN 01 Kalibaru yang Ditabrak Mobil SPPG
Kunjungi RSUD Koja, Prabowo Jenguk Guru dan Siswa Korban Tabrakan Mobil SPPG
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi