Berubah Jadi Badan, Humas Polri Bakal Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
FGD Divhumas Polri bertajuk Sinergitas Lembaga Terkait dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Menjaga Fungsi Media dalam Pilar Demokrasi, di Jakarta, Rabu (27/11). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis bakal mengembangkan Divisi Humas Polri menjadi Badan Humas Polri. Dengan begitu, lembaga tersebut akan dipimpin jenderal bintang tiga.
Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Mochammad Iqbal mengatakan, Humas akan setara dengan Badan Intelkam, Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Baca Juga:
"Jadi Kepala Divisi Humas menjadi Kepala Badan Humas atau Kabahumas, dipimpin bintang tiga," kata Iqbal kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Iqbal mengatakan, Humas Polri saat ini tak hanya fokus pada fungsi juru bicara institusi, tetapi juga pada fungsi menjalin komunikasi dengan stakeholder dalam rangka mengelola isu untuk keamanan nasional.
"Divisi Humas beberapa tahun terakhir sudah mentransformasi tugasnya, tidak hanya fokus kepada juru bicara saja, tapi memaksimalkan menyapa masyarakat, kami sebagai PR (public relations). Kami bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat karena Polri tidak akan optimal kalau tidak ada yang membantu kami," jelas Iqbal.
Iqbal menuturkan, di era kepolisian modern, polisi lebih mengedepankan langkah pencegahan ketimbang represif agar tak muncul gangguan keamanan. Salah satu hal yang berdampak luas pada gangguan keamanan adalah derasnya informasi di media, baik media sosial maupun mainstream.
"Contoh ada campaign yang luar biasa dilakukan, mengumpulkan jutaan massa untuk penyampaian pesan, itu sudah bukan eranya lagi," ucap Iqbal.
Baca Juga:
Dianggap Siarkan Berita Bohong, Kadiv Humas Polri Cs Dilaporkan ke Propam
Menurut Iqbal, semua elemen masyarakat harus bersinergi dan sependapat bahwa keamanan dan sumber daya manusia yang unggul akan membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Ketika tidak ada strategi pengelolaan media yang baik dan bersinergi, maka potensi gangguan keamanan luar biasa besar sekali seperti waktu case di Papua, case di Surabaya, padahal tidak ada yang meninggal di case itu, tapi dikabarkan ada yang meninggal adik-adik kita di asrama Papua. Akhirnya goyang Papua," terang dia.
Iqbal mengungkapkan ada tokoh yang menyebut media sebagai pilar demokrasi paling sehat, namun Iqbal berpendapat media tak akan sehat bila tak dikelola dengan baik.
"Lihat saja di media sosial begitu banyak ujaran kebencian, hoax dan narasi," jelas Iqbal. (Knu)
Baca Juga:
Jenderal Humas Polri dan Ketua Umum PSI Hadir di Kopdar Fortiber Ke-20
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Ingatkan Kepastian Hukum Jadi kunci Keberhasilan Sebuah Negara
Susunan Komisi Reformasi Kepolisian, Diisi 2 Mantan Ketua MK dan 3 Mantan Kapolri
RS Polri Kramat Jati Serahkan Jenazah Farhan dan Reno Kepada Pihak Keluarga
RS Polri Kramat Jati Umumkan Hasil Tes DNA 2 Kerangka Manusia di Gedung Kwitang Identik Farhan-Reno
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
2 Oknum Polisi Polda Jateng Dipecat, Janjikan Korban Diterima Akpol hingga Rugikan Rp 2,65 Miliar
Demi Rakyat, Menhan Sjafrie Minta TNI dan Polri Tetap Kompak
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Presiden Prabowo Sebut Negara Lain Bingung Polisi Indonesia Ikut Urus Persoalan Pangan
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi