Bermain 'Video Game; Jamin Kerja di Masa Depan?
Ternyata kemampuan bermain video game dapat diterapkan jadi kemampuan di dunia kerja (Foto Pixabay/quakeboy)
INDUSTRI game sekarang dapat dikatakan mampu bersaing dengan industri hiburan lainnya. Komunitasnya pun sekarang sangat besar. Sayangnya masih banyak stigma negatif di sekitar video game. Mengapa kemampuan bermain video game dengan baik tidak dapat dimasukkan ke dalam curriculum vitae, tidak seperti hobi bermain musik atau berolahraga?
Laman BBC mengungkapkan, banyak kemampuan yang dipelajari dari video game dapat diterapkan di dunia kerja. Bahkan sebuah organisasi di Inggris bernama Game Academy berusaha memberikan peluang kerja melalui kemampuan bermain video game.
Baca Juga:
Mereka mencoba mencari koneksi antara video game dengan kemampuan di dunia kerja. Contohnya orang-orang yang bekerja di bidang IT biasanya menyukai video game berbasis puzzle seperti Portal. Video-video game seperti Civilization, Total-War atau X-Com yang membutuhkan strategi dan manajemen sumber daya cocok dengan posisi manajer.
Ide dari Game Academy sebenarnya sederhana. Analisis kebiasaan para gamer dari cara dan game yang mereka mainkan. Kemudian berikan mereka bimbingan untuk mengasah kemampuan mereka melalui video game.
Saat ini banyak perusahaan yang sudah mempertimbangkan pemikiran tersebut. Contohnya Royal Air Force (RAF) mempertimbangkan untuk menerima gamer yang ingin masuk dinas militer.
Menurut RAF pada BBC, kemampuan menerima informasi, bereaksi dengan cepat, dan berkoordinasi dengan anggota lain dengan tenang di bawah tekanan sering dimiliki oleh orang-orang yang dapat bermain video game secara baik.
Baca Juga:
Tidak Selalu Negatif, Bermain Video Game Juga Punya Dampak Positif
Gamer EVE Online bernama Matthew Ricci mengungkapkan pengalamannya pada laman Kotaku, dia menyimpulkan bahwa pemain EVE Online yang sukses memiliki ilmu setara dengan sarjana administrasi bisnis. Hal ini dikarenakan sistem ekonomi di game tersebut yang sama seperti dunia nyata. Dimana harga barang mengalami perubahan sesuai dengan permintaan di pasar. Pemain harus menghitung biaya dan sumber daya yang ia keluarkan ketika membuat pesawat atau barang-barang lainnya.
Lalu apakah pengalaman bermain video game dapat dimasukkan ke dalam CV? Untuk sekarang mungkin belum bisa. Masih banyak yang beranggapan bahwa video game hanya sarana hiburan yang targetnya adalah anak-anak. Padahal kenyataanya banyak video game saat ini yang justru ditargetkan ke orang dewasa. Mungkin nantinya jika stigma-stigma seperti itu sudah hilang dari masyarakat, banyak gamer yang bisa menuliskan prestasi mereka di video game ketika melamar kerja. (asep)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bakal Seru Banget nih, Zenless Zone Zero Versi 2.3 akan Hadir 15 Oktober Bawa Cerita Horor Penuh Teka-Teki
Sistem Pendingin di Red Magic 11 Pro: Cara Kerja dan Keunggulan
Red Magic 11 Pro: HP Gaming dengan Sistem Pendingin Cairan Berbekal Baterai Raksasa 8.000 mAh dan Kipas 24.000 RPM
Karakter 'KPop Demon Hunters' Beraksi di Arena 'Fortnite', Hadir dengan Mode dan Item Eksklusif
HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet
Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae
Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025
Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru