Teknologi

5 Dampak Negatif Bermain Video Game

P Suryo RP Suryo R - Senin, 18 Maret 2019
5 Dampak Negatif Bermain Video Game

Harus memperhatikan efek negatif yang ditimbulkan oleh video game. (Foto: Pexels/Jamie McInall)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MAIN video game dianggap sebagai salah satu kegiatan pelepas penat. Selain itu, bermain game dapat dilakukan dimana saja, lewat komputer maupun gawai. Selain memiliki dampak positif, ternyata memiliki dampak negatif yang harus diperhatikan. Konseler Yayasan Busur Emas, Franky Yusman menjelaskan dampak negatif yang harus diperhatikan dan bisa saja merugikan kamu

1. Mengganggu konsentrasi

game
Jangan sampai pikiran tertuju pada game. (Foto: Pexels/pixabay)

Ketika sedang belajar atau melakukan kegiatan lain menjadi teralihkan untuk meninggalkan kewajiban. Disebabkan game itu dapat merangsang atau menggoda orang selalu ingin bermain atau terjun ke dalam permainan. Sebagai contoh, orang yang sudah kecanduan begitu pulang sekolah, masuk kamar lalu main game. Celakanya saat belajar, otak selalu memikirkan untuk bermain game.


2. Menghabiskan waktu produktif

game
Yang utama harus dikerjakan terlebih dahulu. (Foto: Pexels/Beata Dudová)

Jadi waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan produktif tersita dengan bermain game. Misalnya. saat di kantor seharusnya bekerja dan harus diselesaikan, tapi bermain game online dan pekerjaannya menjadi terbengkalai. Tidak ada salahnya bermain game tapi kewajiban utama harus diselesaikan terlebih dahulu.


3. Ada risiko mengintai

game
Mengakibatkan kecanduan. (Foto Pixalab/Olichel)

Banyak orang tua yang tidak sadar jenis permainan yang dimainkan oleh anak yang dibawah umur. Ada game tertentu yang mengandung kekerasan, secara tidak langsung apa yang dilihat akan masuk ke otak bawah sadar. Orang tersebut yang tadinya tidak kasar tiba-tiba menjadi kasar, suka membully, bahkan ada yang mengandung unsur pornografi. Selain itu, bahkan ada yang meninggal dunia karena kecanduan.


4. Menimbulkan adiksi

game
Hati-hati game dapat menimbulkan adiksi. (Foto: Pexels/Francesco Ungaro)

Ketika seseorang sudah begitu 'intens' dengan game bukan mustahil kemudian menjadi pecandu. Ciri-cirinya adalah setiap hari main dalam kurun waktu yang lama. Awalnya hanya mencoba, kemudian menikmatinya, lalu menghayati permainan yang akan merangsang dopamin (hormon yang mengatur suasana hati yang terkait dengan perasaan gembira dan senang) si gamers.


5. Menjadi penyendiri

game
Gamer cenderung terjebak dalam dunianya. (Foto: Pexels/Pixabay)

Bermain game bisa membuat orang jadi suka menyendiri. Karena ketergantungan pada game menjadi lupa dengan orang di sekitarnya. Mereka akan menyendiri dan sibuk dengan dunianya. Meskipun sebenarnya gamer tetap memiliki teman, yang ada dalam dunia game. Biasnya mereka berkomunikasi lewat audio atau video, tetapi tidak pernah bertemu secara langsung. Celakanya biasanya mereka sehabis pulang dari kegiatan di luar rumah akan langsung masuk kamar dengan berbagai alasan dan keluar kamar hanya untuk makan. Jadi jangan sampai kecanduan ya, masih ada orang di sekitar kamu. (sel)

#Game #Game Online #Video Game
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Film Live-Action terbaru “Street Fighter” akan tayang di bioskop pada 16 Oktober 2026
Wisnu Cipto - Minggu, 14 Desember 2025
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
ShowBiz
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Trailer perdana film Street Fighter dirilis di The Game Awards, menampilkan aksi Ryu dan Ken menuju Turnamen World Warrior. Tayang 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Lifestyle
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Ajang IESF WEC 2025 ini dinilai sangat strategis untuk mematangkan tim
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 Desember 2025
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Lifestyle
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Timnas MLBB putri memulai turnamen IESF WEC 2025 dengan hasil meyakinkan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 07 Desember 2025
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI menilai wacana pembatasan game online usai kasus SMAN 72 hanya mencari kambing hitam. Justin Adrian menegaskan orang tua harus bertanggung jawab atas anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Lifestyle
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai tanggal peluncuran perdananya di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Bagikan