Berkaca dari Markis Kido, Simak Tips Pertolongan Pertama Serangan Jantung


Perlu mempelajari teknik cardiopulmonary resuscitation. (Foto: MME Technologies)
LEGENDA bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia akibat serangan jantung yang dialaminya saat bermain bulu tangkis pada Senin (14/6). Belajar dari peristiwa tersebut, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat melakukan pertolongan pertama serangan jantung.
“Seorang yang kolaps atau pingsan atau tidak sadarkan diri, jangan didudukkan harusnya dibaringkan,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Vito A. Damay mengutip ANTARA.
Baca juga:
Peraih Medali Emas Olimpiade 2008 Markis Kido Meninggal Dunia

Vito melanjutkan, membaringkan orang yang terkena serangan jantung membuat aliran darah ke otaknya lebih baik, karena posisi sejajar dengan jantung yang memompa darah.
“Kalau perlu malah kakinya diangkat 30 sentimeter agar bisa membantu aliran balik sirkulasi darah ke jantung agar dipompa ke seluruh tubuh, termasuk otak. Akan membantu orang yang pingsan cepat sadar penuh,” ujar Vito.
Selain itu, hindari memberikan ia minum hingga benar-benar sadar dan bisa minum sendiri. Hal ini untuk menghindari korban tersedak dan semakin berat kondisinya. Air bisa masuk ke saluran napas karena ia tak sadar dan menelan spontan. Jadi, tunggu ia sadar dulu lalu beri minum. Cara ini lebih aman.
Vito juga mengingatkan bahwa, saat seseorang pingsan atau hilang kesadaran mendadak, kamu perlu membangunkannya walau ia tidak bisa sadar penuh. Tetapi masih ada napas spontan dan nadinya berdenyut.
“Kalau henti jantung dipanggil tidak akan respon, napas spontan tidak ada atau mungkin mengorok dan denyut pun tidak teraba, maka segera lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation),” kata Vito.
Baca juga:
Mengenang Markis Kido yang Meninggal Akibat Serangan Jantung

Salah satu metode CPR atau resusitasi jantung paru yang bisa dilakukan bila bukan seorang ahli kesehatan adalah pijat jantung. Saat melakukannya, kamu juga harus punya teknik yang benar.
Menurut Vito, awam bahkan atlet perlu paham teknik CPR yang benar apalagi setelah kasus serangan jantung hingga tak sadarkan diri yang menimpa Markis Kido.
Di sisi lain, pengetahuan mengenai ciri serangan atau henti jantung yang terjadi begitu cepat juga perlu dipahami. Tetapi lebih dari itu, penting juga untuk mencegahnya jangan sampai terjadi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
