Kesehatan

Berani Coba? Diet ala Zaman Prasejarah

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 30 April 2021
Berani Coba? Diet ala Zaman Prasejarah

Diet paleo menerapkan pola makan seperti zaman paleolitik. (foto: Unsplash/louis hansel)

Ukuran:
14
Audio:

TREN diet selalu berubah. Mulai dari south beach diet, OCD, ketogenik, hingga diet paleo. Apa sih diet paleo? Apakah aman dan sehat untuk tubuh?

Seperti dilansir Hellosehat, diet paleolitik, juga dikenal sebagai diet paleo, menggunakan gagasan bahwa pola makan seperti nenek moyang manusia di zaman prasejarah merupakan cara yang efektif dan baik untuk kesehatan tubuh. Pilihan makanan diet unik ini terbatas pada apa saja yang dapat diburu, dipancing, atau dikumpulkan pada zaman prasejarah. Contohnya, daging, ikan, dan sayuran.

BACA JUGA:

Kopi Mampu Meningkatkan Kemampuan Otak

Teori dasar diet paleo ialah peningkatan angka kejadian penyakit pada masyarakat sekarang disebabkan revolusi pertanian yang menambahkan produk-produk olahan seperti mentega dan susu serta bahan-bahan kimia seperti pengawet dan pemanis buatan ke pola makan. Hal itu menyebabkan sejumlah penyakit dan kondisi kronis, mulai dari obesitas hingga alergi. Namun, apakah diet paleo aman untuk kesehatan manusia modern?

Faktanya, manfaat kesehatan diet paleo hingga saat ini belum terbukti.

"Memang benar leluhur kita makan dengan pola ini dan tidak mengalami penyakit kronis seperti masa kini. Namun, bukan berarti pola makan merupakan alasan dari keadaan itu," jelas Christopher Ochner, MD, peneliti di New York Obesity Nutrition Research Center di St Luke's and Roosevelt Hospitals, seperti dikutip Health.

Ochner juga menyebut bahwa penyimpulan bahwa pola makan ala manusia prasejarah tidak menyebabkan penyakit kronis sama kelirunya dengan menyebut bahwa manusia modern hidup tiga kali lebih lama ketimbang manusia purba karena makan makanan saji cepat.

Oleh karena itu, sejumlah studi telah mencoba mencari tahu apakah diet paleo ini merupakan pola makan yang lebih sehat buat manusia.

Sebuah studi kecil yang dimuat di jurnal Diabetologia menemukan bahwa diet paleo meningkatkan kadar gula darah dalam 12 minggu ketimbang diet ala Mediterania yang membolehkan pelaku diet memakan susu rendah lemak, minyak, dan serelia. Meskipun demikian, studi itu masih perlu dikembangkan.

Sisi baiknya, karena diet paleo memaksa kamu menghentikan makanan saji cepat, itu berarti kamu mengurangi jumlah garam (sodium) yang masuk ke tubuh. Selain itu, menghidari makan olahan juga berarti memasak sendiri makananmu. Studi oleh Public Health Nutrition menyebut mereka yang memasak sendiri makanan mereka setidaknya 5 kali seminggu punya peluang 47% masih hidup di 10 tahun mendatang.

Meskipun punya sisi baik, amat sulit untuk benar-benar meniru pola makan kaum prasejarah. Hal itu mengingat di zaman dulu tidak ada ternak sapi, susu, keju, dan serelia. Selain itu, sejumlah jenis tanaman juga sudah hilang atau punah.

Jadi diet paleo punya kelebihan dalam hal memutus konsumsi makanan saji cepat dan olahan yang notabene tidak sehat. Di lain hal, diet ini tidak mudah dijalani dan membutuhkan komitmen yang amat besar untuk menjadikannya gaya hidup.(dwi)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan