Kesehatan

Beralihlah Ke Minyak Sehat untuk Masakan Harianmu

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 29 Februari 2020
Beralihlah Ke Minyak Sehat untuk Masakan Harianmu

Pilihlah Jenis Minyak yang Baik (Foto: Pixabay/Jill Wellington)

Ukuran:
14
Audio:

BAHAN dasar minyak sebagai masakan dapat menambah kualitas dan rasa makanan. Namun, terkadang banyak orang salah memilih. Mereka cenderung tidak memikirkan kualitas, sehingga memilih minyak dengan kualitas rendah yang tidak memiliki nutrisi bagus.

Melansir laman Alodokter, minyak yang tepat dapat membantu kondisi kesehatan termasuk mengendalikan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan jantung, hingga menurunkan berat badan.

Baca juga:

Segudang Manfaat dari Minyak Zaitun

Nah, biar makanan kamu sehat, sebaiknya gunakan jenis minyak sehat berikut ini:

1. Minyak Kelapa

Minyak kelapa memiliki aroma yang nikmat dan tahan lama pada suhu ruang (Foto: Pixabay/Moho01)

Minyak kelapa memiliki aroma yang nikmat dan tahan lama pada suhu ruang, sehingga banyak pula digunakan untuk memanggang kue atau jenis makanan lain.

Minyak kelapa mengandung 90 persen lemak jenuh, yang berisiko meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal pula sebagai kolesterol jahat. Akibatnya, resiko terkena penyakit jantung akan meningkat pula.

Berbeda dengan minyak kelapa biasa, ada juga minyak kelapa VCO. Manfaat Positif minyak kelapa VCO (Virgin Coconut Oil) adalah kandungan antioksidan dan juga meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik dibandingkan minyak lain. Antioksidan ini berpotensi sebagai penyehat jantung karena ikut berperan dalam mencegah pembentukan plak di dinding pembuluh darah.

2. Minyak Sawit

Minyak sawit juga diketahui mengandung asam oleat dan linoleat yang tergolong asam tidak jenuh (Foto: Unsplash/Roberta Sorge)

Minyak sawit mengandung asam palmitat yang termasuk lemak jenuh. Kandungan inilah yang berpotensi meningkatkan kadar LDL dan semua jenis kolesterol. Meski demikian, efeknya terhadap penyakit kardiovaskular masih diperdebatkan di dunia medis.

Di sisi lain, minyak sawit juga diketahui mengandung asam oleat dan linoleat yang tergolong asam tidak jenuh, serta vitamin A dan E sebagai antioksidan. Vitamin E di dalam kelapa sawit terdiri dari tocotrienol, yang berfungsi mencegah kerja dari enzom pembentukan kolesterol.

Baca juga:

5 Kombinasi Minyak Kelapa untuk Atasi Kantung Mata

3. Minyak Zaitun

Minyak zaitun memiliki 5-10 kali lebih banyak lemak sehat (Foto: Pixabay/Stevepb)

Minyak zaitun memiliki 5-10 kali lebih banyak lemak sehat yang kita butuhkan dibandingkan dengan minyak kelapa. Lemak sehat ini termasuk rantai ganda asam lemak tidak jenuh dan rantai tunggal asam lemak tidak jenuh.

Hal ini kemungkinan berkaitan dengan kemampuan minyak zaitun menekan kadar LDL sebagai kolesterol buruk, memperbaiki hiperlipidemia (kadar kolesterol,total dan trigliserida tinggi), dan mencegah hipertensi, berdasarkan sebuah studi.

Konsumsi minyak zaitun secara teratur juga dapat mencegah terjadinya stroke. Tak hanya mencegah penyakit kardiovaskular, minyak zaitun juga dipercaya dapat membantu mengatasi kondisi lain seperti menekan risiko kanker payudara, radang pankreas akut, gangguan hati, dan peradangan usus.

Minyak ini juga disebut bisa mendukung kesehatan mental dengan menekan depresi, sekaligus mencegah perkembangan penyakit Alzheimer atau kepikunan.

4. Minyak Kanola

Minyak kanola juga tinggi akan kandungan asam lemak tidak jenuh (Foto: Pixabay/Silviarita)

Minyak ini mengandung kandungan asam lemak jenuh hanya sekitar 7 persen. Minyak kanola juga tinggi akan kandungan asam lemak tidak jenuh, senyawa vitamin E tokoferol dan zat-zat lain, yang dipercaya sebagai pelindung jantung.

Penelitian terhadap pola makan dengan minyak kanola menunjukkan penurunan kadar kolesterol, dibandingkan dengan konsumsi minyak yang lebih tinggi asam lemak jenuh lainnya.

Minyak apa yang kamu pilih nih sahabat Merah Putih? (nic)

Baca juga:

Jangan Pakai Minyak Canola Kalau..

#Kesehatan #Minyak #Minyak Canola #Minyak Kelapa
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi
Berdasar UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), BPJPH memiliki wewenang mengawasi produk yang dikonsumsi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan