Bentuk Tubuh Kim Kardashian Picu Risiko Gangguan Makan pada Perempuan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 03 Februari 2022
Bentuk Tubuh Kim Kardashian Picu Risiko Gangguan Makan pada Perempuan

Kemunculan rentetan tubuh 'sempurna' yang terus-menerus, dapat merusak kepercayaan diri. (Foto: Freepik/freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SELEBRITAS seperti Kim Kardashian mengunggah foto 'panas' satu demi satu di media sosial. Foto-foto semacam itu pun terus bermunculan. Penelitian terbaru memperingatkan kemunculan rentetan tubuh 'sempurna' semacam itu yang berlangsung terus-menerus, dapat merusak kepercayaan diri perempuan muda.

Mereka cenderung merasa bentuk tubuh sendiri lebih buruk dengan pembanding yang kerap muncul di media. Baik itu foto influencer dan selebritas yang super kurus, super bugar, atau super berlekuk.

Sekarang, ada standar tampilan cantik baru yang disebut slim-thick, tubuh perempuan yang seperti jam pasir, misalnya Beyoncé dan Kim Kardashian. Standar cantik yang baru ini kemungkinan besar membuat banyak perempuan zaman sekarang merasa buruk tentang tubuh mereka sendiri.

Baca juga:

Demi Peran, Sejumlah Aktor Korea Rela Ubah Bentuk Tubuh

Bentuk Tubuh Kim Kardashian Picu Risiko Gangguan Makan pada Perempuan
Foto bentuk tubuh seperti keluarga Kardashian memicu tingkat ketidakpuasan diri terbesar. (Foto: thesun)

Penelitian tersebut menemukan analisis yang mengukur ketidakpuasan citra tubuh di antara 400 mahasiswa yang melihat gambar Instagram para model dan influencer. "Hal utama yang bisa diambil adalah membandingkan diri sendiri dengan gambar ideal di Instagram berbahaya bagi citra tubuh perempuan," jelas penulis studi Sarah McComb, Ph.D. kandidat di Universitas York di Toronto, Kanada.

"Kami menemukan bahwa, secara keseluruhan, perempuan yang membandingkan diri mereka dengan salah satu dari tiga tipe tubuh di Instagram mengalami peningkatan ketidakpuasan berat badan, ketidakpuasan penampilan, dan kepuasan pada tubuh mereka sendiri secara keseluruhan. Jumlah ketidakpuasan itu lebih rendah daripada mereka yang melihat gambar dekorasi rumah," kata McComb seperti diberitakan WebMD.

Tiga jenis bentuk tubuh yang dilihat itu adalah yang 'tipis' seperti model peragaan busana; yang sangat 'bugar' seperti seorang atlet Olimpiade; atau bentuk tubuh 'slim-thick' jam pasir seperti Kim Kardashian.

Dalam penelitian ini, melihat foto-foto dari salah satu dari tiga tipe tubuh itu berpengaruh pada para perempuan, kata McComb. Foto-foto itu merusak kepercayaan diri perempuan muda sampai tingkat tertentu secara keseluruhan.

Namun, adalah gambar yang menampilkan perempuan dalam bentuk tipe slim-thick, pinggang kecil, bokong besar, yang tampaknya lebih banyak mendorong tingkat ketidakpuasan tubuh yang relatif lebih besar, tambahnya.

"Ideal kecantikan pasti bisa berubah seiring waktu. Untuk waktu yang lama, tubuh yang sangat kurus dan ramping mendominasi media Barat. Namun, baru-baru ini tipe tubuh lain telah mendapatkan popularitas di media arus utama, seperti ideal fit, yang ditandai dengan tipe tubuh yang lebih kencang dan atletis. Ideal slim-thick yang mungkin bahkan lebih baru," kata McComb dalam laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Body Image edisi Maret 2021 lalu.

Kemunculan tren terakhir, katanya, kemungkinan mencerminkan popularitas besar nama-nama keluarga seperti Kardashian dan Kylie Jenner, dan pemasaran profil berkelas dari tipe tubuh perempuan yang ditandai dengan pinggang kecil dan perut rata, tetapi juga dengan paha, pinggul dan bokong besar.

Baca juga:

Body Positivity Bikin Clara Tan Enggak Lagi Insecure Terhadap Bentuk Tubuhnya

Bentuk Tubuh Kim Kardashian Picu Risiko Gangguan Makan pada Perempuan
Para peserta penelitian ditunjukkan foto super bugar, super kurus, dan super berlekuk. (Foto: huffpost)

Melihat foto dari tipe tubuh ideal ini tampaknya memicu tingkat ketidakpuasan diri terbesar, penelitian mengungkapkan. Padahal, bentuk tubuh semacam itu tidak lebih sehat dari tubuh kurus yang juga pernah menjadi tren.

"Citra seperti ini sering menggambarkan tubuh yang hampir tidak mungkin diperoleh secara alami, atau yang telah diedit tanpa sepengetahuan penonton. Sementara perbandingan di media sosial mungkin tidak menyebabkan gangguan makan, secara terpisah hal itu bisa menjadi kontributor gangguan makan dan citra tubuh yang buruk di antara mereka yang sudah rentan," katanya.

Ini adalah masalah besar, kata Chelsea Kronengold, direktur asosiasi komunikasi untuk National Eating Disorders Association (NEDA). "Dalam beberapa tahun terakhir, media dan pesan sosial telah menganggap tubuh 'ramping' sebagai tubuh yang ideal," ujarnya.

"Jadi dapat dimengerti bahwa orang dengan bentuk tubuh yang berbeda mengalami peningkatan ketidakpuasan terhadap tubuh dan penampilan mereka, terutama setelah melihat dan/atau membandingkan diri mereka dengan citra slim-thick," dia menjelaskan.

Namun, orang sering lupa bahwa selebritas dan tokoh masyarakat biasanya memiliki tim kecantikan yang terdiri dari penata rambut, penata rias, dan penata gaya, Kronengold menekankan.

"Begitu juga, operasi plastik dan penggunaan aplikasi pengeditan digital atau filter media sosial dapat menciptakan persepsi kecantikan yang tidak realistis dan perbandingan sosial yang berbahaya, terutama ketika orang-orang yang melihat foto-foto ini tidak menyadari perubahan fisik atau digital," dia menambahkan.

Lona Sandon, direktur program departemen nutrisi klinis di UT Southwestern Medical Center di Dallas, AS, mengatakan dia berpikir kebanyakan perempuan tahu bahwa tidak mungkin untuk mencapai tampilan seperti itu dengan cara yang alami dan sehat, atau tanpa pakaian dalam pembentuk tubuh yang ketat.

Meskipun demikian, kondisi ini bisa kenyataan yang sangat mengecewakan yang mengarah pada ketidakpuasan yang tinggi, karena seseorang memiliki kontrol yang sangat terbatas atas bentuk tubuh mereka secara keseluruhan.

Kronengold menjelaskan, risikonya adalah seiring berjalannya waktu, kekecewaan dan ketidakpuasan dapat berubah menjadi depresi, isolasi, penghargaan yang rendah pada diri, dan akhirnya obsesi dengan penurunan berat badan yang dapat berkembang menjadi gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia. (aru)

Baca juga:

Brie Larson Kembali Membangun Bentuk Tubuhnya untuk 'The Marvels'

#Kim Kardashian #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan