Belum Teken Kontrak Baru, Pemerintah Yakin Negosiasi dengan PT Freeport Mulus


Wapres Jusuf Kalla (tengah) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
MerahPutih.Com - Negosiasi dengan PT Freeport terkait divestasi saham 51 persen dan pembangunan smelter dalam kurun lima tahun sampai saat ini belum juga ditandatangani kedua belah pihak. Baik pemerintah maupun PT Freeport masih melakukan negosiasi.
Di tengah proses negosiasi kontrak tersebut, pemerintah melalui Wapres Jusuf Kalla meyakini PT Freeport dan pemerintah akan mencapai titik temu dalam empat poin utama.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hingga saat ini proses negosiasi antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia masih terus berjalan. Pemerintah meyakini negosiasi tersebut akan membuahkan hasil sesuai batas waktu perundingan yang ditentukan.
"Saya yakin akan ada titik temu, pada akhirnya," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (22/8).
Terdapat empat poin penting yang menjadi pembahasan utama dalam proses negosiasi tersebut. Poin-poin tersebut terkait dengan divestasi saham sebanyak 51 persen untuk pemerintah Indonesia, kelanjutan operasional, pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) serta stabilisasi investasi dalam bentuk kebijakan fiskal.
"Pemerintah tetap yakin, yang menjadi persoalan itu kapan waktu persiapan masing-masing," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyatakan PT Freeport Indonesia telah menyetujui divestasi 51 persen saham tersebut.
Namun, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut membantah adanya kesepakatan itu dan menyatakan proses negosiasi masih terus berlanjut.
Negosiasi antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia berlangsung setelah dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2017 yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017.
Dalam aturan tersebut, PT Freeport harus berganti status menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUPK), dari statusnya sebagai perusahaan Kontrak Karya (KK). Selain itu, Freeport juga wajib melakukan divestasi sebesar 51 persen jika statusnya sudah berganti menjadi IUPK.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Insiden Longsor di Tambang Grasberg Freeport Menjebak Tujuh Pekerja, DPR Minta Keselamatan Jadi Prioritas Utama

Freeport Tutup Operasional Tambang Bawah Tanah Grasberg Demi Evakuasi Korban Longsor

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Pemerintah Bulan Ini Berencana Lelang 7 Blok Migas Baru

Berbagai Musisi Mundur dari Pestapora, Penyelenggara Akhiri Kerja Sama Dengan PT Freeport Indonesia

5 Nama Calon Dirjen Migas Dibuka ke Publik, Ini Jabatan Mereka Sekarang di ESDM

Penyaluran BBM Tepat Sasaran Terbentuk, 3 Opsi dari Timsus Mulai Dipertimbangkan

5 Tugas Ditjen Gakkum, Direktorat Baru di ESDM Merujuk Perpres Prabowo

[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Miliki 90 Persen Saham PT Freeport
![[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Miliki 90 Persen Saham PT Freeport](https://img.merahputih.com/media/da/9d/ce/da9dce1c7437de3f3edecae22c138137_182x135.png)
JK Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia ke Palestina
