Beli Elpiji 3 Kg Harus ke Pangkalan Resmi dan Bawa KTP, Ekonom: Menyusahkan dan Bikin Ribet


Antrean Pembelian LPG 3 kilogram di pangkalan. (MP/Kanu)
MerahPutih.com - Sulitnya mendapatkan LPG (Elpiji) 3 kilogram di pasaran memicu polemik. Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai kebijakan pembelian gas elpiji 3 kilogram di pangkalan resmi seolah membuat beban rakyat makin berat.
Dia menuturkan, rakyat kecil dipaksa mengantre panjang, dipaksa mencari pangkalan resmi yang jaraknya lebih jauh dari rumah mereka.
“Lalu dipaksa menunggu lebih lama demi satu tabung gas yang seharusnya menjadi hak mereka tanpa ribet,” jelas Achmad di Jakarta, Selasa (4/2).
Achmad menyebut, warung-warung kecil yang menjual LPG 3 kilogram menjadi penyelamat bagi rakyat kecil lantaran memberikan akses yang cepat dan mudah.
Baca juga:
Larangan Penjualan Gas 3 Kg Dipengecer Diklaim Politikus Gerindra Pangkas Rantai Ongkos Distribusi
“Sekarang, karena pengecer dilarang, mereka harus pergi ke pangkalan resmi yang mungkin jaraknya jauh, dan harus mengantre lebih lama,” ungkap Achmad.
Ekonom dari UPN Veteran ini menyebut, jika benar-benar ingin memastikan LPG 3 kg hanya untuk yang berhak, maka tugas pemerintah adalah memperbaiki sistem distribusi tanpa mengorbankan kenyamanan rakyat kecil. Negara punya sumber daya, punya teknologi, punya birokrasi.
Achamd menyakini, rakyat kecil menanggung kerepotan kebijakan ini.
“Kenapa rakyat harus diharuskan mendaftar, membawa kartu (KTP) ini dan itu, mengikuti prosedur yang berbelit-belit, hanya untuk bisa mendapatkan sesuatu yang sudah menjadi hak mereka,” tutur Achmad.
Achmad menyebut, rakyat kecil tidak butuh kebijakan yang berbelit-belit.
“Mereka hanya butuh hidup yang lebih mudah, akses yang lebih gampang, dan jaminan bahwa hak mereka tidak akan diutak-atik dengan alasan ‘ tepat sasaran’,” tandas Achmad. (*)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pertamina Tambah 1,2 Juta Tabung Gas Subsidi 3 Kilogram, Antisipasi Lonjakan Saat Libur Maulid Nabi di Jateng

Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen

Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti

Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi

Ledakan Kebocoran Gas Pertamina di Subang, Pegawai Alami Luka Bakar Parah hingga 80 Persen

Masyarakat Jadi Korban Bright Gas Palsu, Pertamina Imbau Beli di Agen Resmi

Gas Elpiji 3 Kilogram Bakal Dipatok Satu Harga di Seluruh Indonesia, Mulai Berlaku 2026

Libur Panjang Hari Kenaikan Isa Almasih, Pertamina Tambah 750.360 Tabung Elpiji

Sindikat Pengoplos Pindahkan Elpiji bersubsidi ke Nonsubsidi di Jakut dan Jaktim, Negara Rugi Rp 16 Miliar

Bekasi Dihantui Bau Misterius, Antara Kepanikan Warga dan Upaya BPBD Mengungkap Tabir!
