Belajar dari Kasus Gus Miftah, Kemenag Diminta Lakukan Sertifikasi Juru Dakwah

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 04 Desember 2024
Belajar dari Kasus Gus Miftah, Kemenag Diminta Lakukan Sertifikasi Juru Dakwah

Gus Miftah dengan pedagang es teh manis yang diduga dihinanya. (Foto: dok. media sosial)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mengusulkan agar Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sertifikasi untuk semua juru dakwah di Indonesia. Tujuannya adalah agar materi dakwah yang disampaikan tetap sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.

Usulan ini disampaikan Maman terkait tindakan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang melakukan penghinaan terhadap seorang penjual es teh.

"Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama melakukan sertifikasi juru dakwah," kata Maman Imanulhaq dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12).

Maman mengatakan perilaku Gus Miftah dianggap bukanlah cerminan dari pendakwah. Maman menyoroti beberapa hal terkait isu juru dakwah ini.

"Pertama, semua juru dakwah adalah orang, yang paling tidak, menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik," terang Legislator dari Dapil Jawa Barat IX tersebut.

Baca juga:

Viral Usai Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ternyata Belum Lapor LHKPN ke KPK

Setiap ulama dianjurkan untuk memiliki tema-tema pokok dalam keagamaan dalam setiap sumber ceramah. Ia juga menekankan tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

"Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaam atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama," ucap Maman.

Kemenag dan masyarakat juga diminta untuk menjadi pengawas apabila ada juru dakwah yang melanggar aturan. Jika juru dakwah tersebut melakukan pelanggaran, maka perlu ada surat teguran hingga sanksi.

Baca juga:

Soal Desakan Gus Miftah Mundur, PKB: Kita Dengar Saja

"Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik," ucapnya.

Maman menilai perlu adanya pelatihan bagi juru dakwah sebelum mendapatkan sertifikasi dari Kemenag. Hal itu dilakukan agar mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan.

"Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu," kata Maman. (Tka)

#Gus Miftah
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Pendakwah Uztad Adi Hidayat dikabarkan menduduki jabatan utusan khusus Presiden.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Telpon Pedagang Es Teh Sunhaji, Minta Maaf Atas Ucapan Miftah
Polemik soal penghinaan terhadap pedagang es teh oleh Miftah Maulana masih menjadi bahasan di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Telpon Pedagang Es Teh Sunhaji, Minta Maaf Atas Ucapan Miftah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Temui Miftah Usai Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Presiden ke-7 Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikabarkan berkunjung ke rumah mantan utusan khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburohman (Gus Miftah) pasca mundur dari jabatannya.
Wisnu Cipto - Kamis, 19 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Temui Miftah Usai Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Miftah Dipidanakan Usai Dicopot dari Utusan Khusus Presiden
Video yang menampilkan Miftah dipidanakan beredar di internet.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 15 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA] : Miftah Dipidanakan Usai Dicopot dari Utusan Khusus Presiden
Indonesia
Penjual Es Teh Viral Muncul ke Publik, Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Miftah
Prabowo menegaskan pengunduran diri Miftah adalah sikap gentle dan kesatria
Angga Yudha Pratama - Senin, 09 Desember 2024
Penjual Es Teh Viral Muncul ke Publik, Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Miftah
Indonesia
Gerindra Tegaskan Jabatan yang Ditinggal Miftah Maulana Boleh Kosong
Presiden Prabowo saat ditanya mengenai pengunduran diri Miftah menilai keputusan itu merupakan tindakan yang bertanggung jawab
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 07 Desember 2024
Gerindra Tegaskan Jabatan yang Ditinggal Miftah Maulana Boleh Kosong
Indonesia
Dasco Gerindra Jadikan Skandal Miftah Maulana Bahan Introspeksi Diri
"Ini introspeksi untuk kita semua termasuk seluruh pejabat termasuk saya, kita, kemudian memang harus hati-hati dalam melakukan tindakan-tindakan."
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
Dasco Gerindra Jadikan Skandal Miftah Maulana Bahan Introspeksi Diri
Indonesia
Sahroni Sambut Positif Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Ia, yang pernah bekerja sebagai supir itu, mengingatkan Miftah untuk selalu menghargai sesama manusia, tanpa membedakan profesi atau latar belakang
Dwi Astarini - Jumat, 06 Desember 2024
Sahroni Sambut Positif Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Indonesia
Prabowo Hargai Sikap Kesatria Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya
Presiden menegaskan jarang di Indonesia seseorang merasa salah lalu bertanggung jawab dan mengundurkan diri seperti yang dilakukan Miftah
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
Prabowo Hargai Sikap Kesatria Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya
Indonesia
Miftah Maulana akan Kembali Pakai Blangkon, Identitas Sebagai Seorang Pendakwah
Miftah mengaku belum berkomunikasi dengan Presiden Prabowo
Angga Yudha Pratama - Jumat, 06 Desember 2024
Miftah Maulana akan Kembali Pakai Blangkon, Identitas Sebagai Seorang Pendakwah
Bagikan