Bekam, Pengobatan Kuno yang Masih Populer
Bekam punya sejarah panjang (Sumber: Golden discount)
BEBERAPA orang masih mengandalkan pengobatan tradisional untuk kesehatannya. Salah satu yang paling populer adalah bekam. Teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan darah kotor yang ada di dalam tubuh. Cara yang paling umum dengan bantuan tanduk kerbau, gelas ataupun lintah.
Pada zaman dulu menurut beberapa ahli medis Inggris mengatakan bekam bisa direkomendasikan hampir ke semua penyakit. Namun, setelah penelitian lebih lanjut, seseorang yang mengidap penyakit tertentu tidak diperbolehkan melakukan bekam.
1. Sejarah bekam
Metode pengobatan ini sudah dikenal sejak zaman dulu tepatnya pada kerajaan Sumeria. Dari sana kemudian terus berkembang hingga Babilonia, Mesir kuno, Saba hingga Persia. Saat masa Nabi Muhammad, bekam dilakukan menggunakan tanduk kerbau, tulang unta atau gading gajah.
Sementara di masa Tiongkok kuno, bekam dikenal sebagai perawatan tanduk. Sekitar abad ke-18, orang Eropa menggunakan lintah sebagai alat bekam. Saat itu teknik ini begitu populer hingga pemerintahan Perancis mengimpor 40 juta lintah hanya untuk tujuan bekam.
Bekam masuk ke Indonesia di duga kuat dibawa oleh pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan Islam. Dulu metode ini banyak dilakukan oleh kyai dan santri. Metodenya cukup sederhana yakni menggunakan api dari kain atau kapas lalu laangsung ditutup dengan gelas.
2. Metode bekam
Ada dua cara melakukan bekam, pertama adalah bekam kering. Bekam ini sama sekali tidak mengeluarkan darah dan hanya menghisap permukaan kulit. Bekam ini sering digunakan untuk meringankan pegal-pegal, hingga nyeri punggung. Sering kali bekam ini dilakukan untuk orang-orang yang takut jarum atau melihat darah.
Kedua adalah bekam basah. Bekam ini dilakukan setelah bekam pertama. Biasanya permukaan kulit akan dilukai oleh jarum tajam yang disterilkan. Darah yang keluar merupakan darah kotor. Biasanya dihisap selama 3-5 menit manum ada juga yang durasinya lebih lama tergantung jenis penyakit.
3. Sangat bagus untuk orang obesitas
Sebuah penelitian di Jerman menunjukan kalau bekam bisa meningkatkan kesehatan terutama bagi orang obesitas. Dilansir dari Boldsky, bekam bisa menyebabkan penurunan tekanan darah. Manfaat kesehatan lain yang diamati adalah pengurangan risiko penyakit jantung.
Penelitian selanjutnya mengatakan bahwa dokter bisa mempertimbangkan bekam sebagai pilihan pengobatan. Saat ini bekam bukan hanya dijalani oleh masyarakat biasa, melainkan juga publik figur. Misalnya Britney Spears yang pernah dibekam oleh Dr Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria.
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan