Bekam, Pengobatan Kuno yang Masih Populer

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 14 Maret 2019
Bekam, Pengobatan Kuno yang Masih Populer

Bekam punya sejarah panjang (Sumber: Golden discount)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA orang masih mengandalkan pengobatan tradisional untuk kesehatannya. Salah satu yang paling populer adalah bekam. Teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan darah kotor yang ada di dalam tubuh. Cara yang paling umum dengan bantuan tanduk kerbau, gelas ataupun lintah.

Pada zaman dulu menurut beberapa ahli medis Inggris mengatakan bekam bisa direkomendasikan hampir ke semua penyakit. Namun, setelah penelitian lebih lanjut, seseorang yang mengidap penyakit tertentu tidak diperbolehkan melakukan bekam.

1. Sejarah bekam

Bekam punya sejarah panjang (Sumber: Golden discount)
Bekam punya sejarah panjang (Sumber: Golden discount)

Metode pengobatan ini sudah dikenal sejak zaman dulu tepatnya pada kerajaan Sumeria. Dari sana kemudian terus berkembang hingga Babilonia, Mesir kuno, Saba hingga Persia. Saat masa Nabi Muhammad, bekam dilakukan menggunakan tanduk kerbau, tulang unta atau gading gajah.

Sementara di masa Tiongkok kuno, bekam dikenal sebagai perawatan tanduk. Sekitar abad ke-18, orang Eropa menggunakan lintah sebagai alat bekam. Saat itu teknik ini begitu populer hingga pemerintahan Perancis mengimpor 40 juta lintah hanya untuk tujuan bekam.

Bekam masuk ke Indonesia di duga kuat dibawa oleh pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan Islam. Dulu metode ini banyak dilakukan oleh kyai dan santri. Metodenya cukup sederhana yakni menggunakan api dari kain atau kapas lalu laangsung ditutup dengan gelas.

2. Metode bekam

Ada dua cara metode bekam (Sumber: hurriyetdailynews.com)
Ada dua cara metode bekam (Sumber: hurriyetdailynews.com)

Ada dua cara melakukan bekam, pertama adalah bekam kering. Bekam ini sama sekali tidak mengeluarkan darah dan hanya menghisap permukaan kulit. Bekam ini sering digunakan untuk meringankan pegal-pegal, hingga nyeri punggung. Sering kali bekam ini dilakukan untuk orang-orang yang takut jarum atau melihat darah.

Kedua adalah bekam basah. Bekam ini dilakukan setelah bekam pertama. Biasanya permukaan kulit akan dilukai oleh jarum tajam yang disterilkan. Darah yang keluar merupakan darah kotor. Biasanya dihisap selama 3-5 menit manum ada juga yang durasinya lebih lama tergantung jenis penyakit.

3. Sangat bagus untuk orang obesitas

Bekam sangat bermanfaat bagi penderita obesitas (Sumber: Pixabay/jarmoluk)
Bekam sangat bermanfaat bagi penderita obesitas (Sumber: Pixabay/jarmoluk)

Sebuah penelitian di Jerman menunjukan kalau bekam bisa meningkatkan kesehatan terutama bagi orang obesitas. Dilansir dari Boldsky, bekam bisa menyebabkan penurunan tekanan darah. Manfaat kesehatan lain yang diamati adalah pengurangan risiko penyakit jantung.

Penelitian selanjutnya mengatakan bahwa dokter bisa mempertimbangkan bekam sebagai pilihan pengobatan. Saat ini bekam bukan hanya dijalani oleh masyarakat biasa, melainkan juga publik figur. Misalnya Britney Spears yang pernah dibekam oleh Dr Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria.

#Tips Kesehatan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan