Begini Pandangan Gus Mus Tentang Pancasila Bagi Penguasa

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 28 Januari 2017
Begini Pandangan Gus Mus Tentang Pancasila Bagi Penguasa

KH. Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Pertemuan wartawan merahputih.com dengan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalabin, Leteh, Kabupaten Rembang KH. Ahmad Mustofa Bisri, Jumat (27/1) malam, berbicara tentang Pancasila.

Menurut penilaian kyai sekaligus budayawan yang akrab dipanggil Gus Mus, selama ini Pancasila hanya dijadikan sebagai alat untuk kepentingan bagi penguasa. Padahal, menurut Gus Mus, jika Pancasila diterapkan secara benar, mulai dari sila pertama sampai sila ke lima, kondisi bangsa akan berjalan baik dan damai.

"Selama ini kan Pancasila itu hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan, terutama untuk kepentingan penguasa. Setiap pejabat itu kalau pidato menyebut Pancasila itu tidak kurang dari 6 sampai 7 kali, tapi ndak pernah diurai. Menyebut silanya itu enggak pernah, sila Ketuhanan yang Maha Esa tidak disebut, Kamunisaan yang Adil dan Beradab tidak disebut, Persatuan Indonesia tidak disebut. Yang disebut hanya Pancasila tok. Apalagi paa zaman ore baru," ungkap Gus Mus, di ruang tamu rumahnya Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

JIka hal ini masih terus dilakukan, kata Gus Mus, sampai kapanpun, kehidupan bertoleransi yang sesungguhnya sulit untuk terjadi. Apa yang terkandung dalam Pancasila, yang dicetuskan oleh para pendahulu negeri, menurutnya merupakan suatu rambu atau ajakan agar kehidupan bangsa Indonesia bisa tertata dengan baik. Terlebih jika menyebut sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, menurut Gus Mus, karena pada sila ini dijelaskan bahwa semua bermuara pada sang pencipta.

"Selama itu begitu terus, kiamat sampai kurang dua hari juga, ya akan begitu terus. Wong itu sudah sangat indah sekali pendahulu-pendahulu kita bikin itu. Ketuhanan yang Maha Esa, itu kan puncaknya di sana. Orang Indonesia punya Tuhan yang Maha Esa itu, dan itu yang membikin orang yang beradab, berkeadilan, berkemanusiaan dan bersatu dengan orang lain, itu karena ngerti Pengeran, ngerti Tuhan," tandasnya.

Banyaknya permasalahan yang terus menerpa bangsa Indonesia ini juga, menurut Gus Mus, karena Pancasila hanya dijadikan simbol, dan alat untuk kepentingan-kepentingan penguasa dan politik.

#Gus Mus #KH Mustofa Bisri #Pancasila #Islam Nusantara
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Hasil kajian tersebut menghasilkan 17 Oktober dipilih sebagai momentum yang tepat sebagai tanggal peringatan Hari Kebudayaan yang bertepatan dengan lahirnya satu dari empat pilar yaitu Pancasila, NKRI, UUD 945 dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Indonesia
Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor
Rudy juga meminta Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, dan Kkantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah I Jawa Barat untuk meneruskan instruksi tersebut ke seluruh sekolah dan lembaga pendidikan tinggi
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
 Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor
Indonesia
DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
Baleg DPR RI akan mempercepat jalannya pembahasan RUU BPIP dalam beberapa hari ke depan agar dapat segera rampung pada pembahasan Tingkat I.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Juli 2025
DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Indonesia
Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi
Teka-teki absennya Jokowi saat upcara Hari Pancasila terjawab
Wisnu Cipto - Selasa, 03 Juni 2025
Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi
Indonesia
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Prabowo yakin Indonesia bisa tumbuh kuat jika bersih dari korupsi, manipulasi, dan penipuan
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Indonesia
Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia
Prabowo berpandangan Indonesia adalah bangsa besar dengan kekayaan luar biasa
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia
Indonesia
Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi
Prabowo bahkan sempat berpindah tempat duduk, mendekat dan duduk tepat di sebelah Megawati
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi
Indonesia
Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa
Kepala Negara menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah ancaman adu domba dari pihak luar.
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa
Indonesia
Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
Ruas jalan yang terdampak meliputi Jalan Banteng Barat, Jalan Taman Pejambon, dan Jalan Kwini II. Pengendara baik roda dua maupun roda empat disarankan mencari rute alternatif guna menghindari kemacetan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 02 Juni 2025
Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
Bagikan