Beda ODP, Pasien dalam Pengawasan, dan Suspect Virus Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 03 Maret 2020
Beda ODP, Pasien dalam Pengawasan, dan Suspect Virus Corona

Para petugas menyiapkan proses pemulangan WNI ABK Diamond Princess dari Jepang, Minggu (1/3/2020) ANTARA/HO-KBRI Tokyo

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan mengenai tiga terminologi yang digunakan terhadap pasien yang diduga terinfeksi virus corona di Indonesia. Ketiga terminologi itu yakni, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan, dan suspect.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, ODP merupakan kegiatan mengamati secara terus menerus seseorang yang masuk ke Indonesia, baik WNI maupun WNA.

Baca Juga:

Sebut Jakarta Genting Corona, Anies Dianggap Bikin Gaduh dan Sebar Ketakutan

"Pemantauan yang dilakukan mengantisipasi manakala yang bersangkutan sakit sehingga dengan cepat kita bisa melakukan pelacakan karena dipantau terus. (ODP) ini jangan diartikan semua orang sakit," kata Yurianto di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/3).

Yurianto menjelaslan, ODP berasal dari negara yang diyakini terjadi penularan virus dari manusia ke manusia, seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Menurut dia, jika ODP menunjukkan gejala influenza seperti batuk dan demam, maka orang tersebut secara khusus dijadikan pasien dalam pengawasan.

Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto berbicara kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA/Indra Arief/aa.
Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto berbicara kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA/Indra Arief/aa.

Pasien dalam pengawasan, lanjut Yurianto, nantinya akan menjalani perawatan dan diisolasi.

"Pasien dalam pengawasan belum tentu suspect. Tentunya kita akan isolasi," imbuh dokter yang baru saja ditunjuk sebagai Juru Bicara pemerintah terkait penanganan virus corona covid-19 ini.

Dalam proses perawatan berjalan jika pasien berkeyakinan memiliki riwayat kontak dengan orang lain yang dinyatakan positif corona, menurut Yurianto pasien tersebut akan menjadi suspect.

Baca Juga:

Virus Corona Membuat Pemerintah Tunda Pemberian Insentif bagi Wisatawan Asing

Ketika sudah menjadi suspect, Yurianto mengatakan pasien harus dilakukan pemeriksaan spesimen. Spesimen, lanjut dia, diambil dari pasien di rumah sakit rujukan untuk kemudian dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes.

"Pemeriksaan spesimen itu diambil dari dinding belakang hidung. Jadi, teknisnya itu seperti menggunakan cotton bud, panjang gitu, terus dimasukkan sampai mentok, diukrek, diambil. Kemudian diambil lagi dari mulut, terus sampai belakang, diukrek, terus diambil," ujar Yurianto.

"Dan kemudian di RS rujukan diambil dengan bronkoskop, ada alat yang dimasukkan ke dalam saluran napas sampai ke dalam paru-paru, diambil sedikit cairannya, dikeluarkan lagi. Ini yang disebut spesimen. Spesimen ini dibawa ke laboratorium dan diperiksa," tutup dokter yang berlatar belakang militer itu. (Pon)

Baca Juga:

Pemerintah Bakal Bangun Rumah Sakit Khusus Virus Corona

#Virus Corona #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur Jadi Pintu bagi KPK Dalami Pembangunan 31 Proyek Lainnya di Seluruh Indonesia
RSUD Kolaka Timur dan 31 RSUD lainnya merupakan Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 2025 yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
Frengky Aruan - Selasa, 25 November 2025
Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur Jadi Pintu bagi KPK Dalami Pembangunan 31 Proyek Lainnya di Seluruh Indonesia
Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan