Tradisi Indonesia

Beda Blangkon Yogyakarta dan Solo di Negeri Aing

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 03 Maret 2021
Beda Blangkon Yogyakarta dan Solo di Negeri Aing

Meski terlihat sama, blangkon Yogyakarta dan Solo berbeda. (Foto: Instagram/@sinjang_ginelar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT bepergian ke daerah Jawa, mungkin kamu akan sering menemui pria yang mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan penutup kepalanya yang dikenal dengan nama blangkon.

Bagi kamu yang tinggal di perkotaan biasanya akan menemui pakaian adat ini pada saat pesta pernikahan kerabat atau teman dengan adat Jawa. Pengantin dan anggota keluarga akan mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkonnya.

Baca juga:

Gegayaan Kebaya di Negeri Aing

Bagi masyarakat Jawa, blangkon bukan sekedar menjadi penutup kepala. Blangkon memiliki makna filosofis dan juga menjadi simbol status bagi pemakainya.

Awalnya, blangkon merupakan penutup kepala bermotif batik yang tidak langsung berbentuk seperti ‘batok’ yang kita ketahui saat ini. Namun, blangkon sebenarnya harus disimpul dan diikat dengan cara yang cukup rumit.

Karena ketidakpraktisannya ini, akhirnya dibuat ‘blangko’ atau sesuatu yang siap pakai. Dari sanalah nama blangkon mulai sering disebutkan.

Namun, blangkon dari berbagai daerah Jawa memiliki bentuk yang berbeda-beda. Misalnya blangkon dari Yogyakarta dan Solo. Selain bentuknya, makna filosofis blangkon dari dua kota di Jawa Tengah ini berbeda.

Blangkon yang berasal dari Yogyakarta memiliki sebuah mondolan atau benjolan pada bagian belakangnya. Pada zaman dahulu, para kaum adam di Yogyakarta kebanyakan memilih untuk memanjangkan rambutnya. Lalu, ketika akan menggunakan blangkon, mereka harus menggulung ke atas dan dibungkus ikatan kain.

Baca juga:

Gegayaan Rambut Gori di Negeri Aing

Dari kebiasaan tersebut maka berkembanglah blangkon gaya Yogyakarta yang memiliki mondolan seperti saat ini. Filosofi di balik mondolan itu sebenarnya melambangkan pribadi seseorang yang pandai menyimpan rahasia, tidak mudah membuka aib sendiri maupun orang lain, halus dalam berbicara, dan bertingkah lembut serta berhati hati. Makna-makna tersebut adalah sebagai wujud keluhuran budi pekerti seseorang.

Blangkon Solo tidak memiliki mondolan. (Foto: Kemendikbud)

Sementara blangkon Solo tidak memiliki mondolan pada bagian belakangnya. Hal ini dikarenakan masyarakat Solo terkena pengaruh dari Belanda yang terbiasa mencukur rambut. Bahkan masyarakat Solo juga mengenal jas beskap yang berasal dari bahasa Belanda 'beschaafd', artinya 'berkebudayaan'.

Di bagian belakang blangkon Solo terdapat kain yang terjalin dengan mengikatkan dua pucuk helai kain di bagian kanan dan bagian kiri. Makna di balik dua kain tersebut adalah sebagai simbol dari pertemuan antara Jagad alit (mikrokosmos) dengan Jagad gedhe (makrokosmos).

Maksudnya adalah, blangkon menyimbolkan Jagad gedhe, sedangkan kepala adalah Jagad alit yang ditumpangi blangkon. Ini mengisyaratkan peranan manusia membutuhkan kekuatan Tuhan yang mengurus alam semesta. (kna)

Baca juga:

GEGAYAAN DI NEGERI AING

#Maret Gegayaan Di Negeri Aing #Tradisi #Pakaian Adat #Yogyakarta #Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Langkah tersebut dianggap tak sejalan dengan program pemda untuk mengurangi angka pengangguran di Solo yang mencapai 12.000 orang.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Indonesia
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Keresahan para ojol muncul karena belum adanya langkah tegas dari instansi terkait, meski mereka sudah beberapa kali melapor.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Indonesia
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Kirun dan Anom Suroto merupakan dua seniman senior yang telah bersahabat sejak lama.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Indonesia
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Jenazah Ki Anom Suroto akan disemayamkan di Ndalem Timsan, Makamhaji, Sukoharjo.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Indonesia
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Kebijakan WFA tersebut muncul sebagai respons atas pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari APBN 2026 yang mencapai Rp 218 miliar.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Indonesia
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Belanja daerah saat ini masih di bawah tahun lalu, berkurang 3 persen atau 4 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Indonesia
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Ia mengharapkan warga Solo yang belum dapat kerjaan bisa dipekerjakan di SPPG.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Indonesia
Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar
Pemusnahan barang menjadi milik negara (BMMN) merupakan hasil tegahan yang dilakukan pada periode 2024 sampai dengan 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar
Indonesia
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
Para mahasiswa menginginkan mengajak debat Gibran sekaligus menagih janji penyediaan 19 juta lapangan kerja.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
Bagikan