Film

Beberapa Polemik Festival Film Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 10 November 2021
Beberapa Polemik Festival Film Indonesia

FFI sempat mengalami polemik. (Foto: Unsplash/Alex Litvin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA 2021 Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) memasuki tahun ke-41. Gelaran tahun kedua ini kembali dilaksanakannya dalam kondisi yang tak biasa. Para insan tetap berupaya melahirkan karya-karya demi menjaga muruah perfilman Indonesia.

Namun sejatinya, perhelatan tertinggi untuk para sineas Indonesia pertama kali dilaksanakan pada 1955. Dalam perjalanannya, penghargaan ini tentunya telah melalui berbagai polemik yang dimiliki. Merahputih.com telah merangkum beberapa polemik yang tercipta dari penghargaan FFI, antara lain:

Baca Juga:

Fakta Unik FFI 2021, Dari Film Terbanyak Beroleh Nominasi Sampai Penghargaan Kategori Terbaru!

1. Kekecewaan Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail

Usmar Ismail kecewa dengan gelaran Festival Film Indonesia. (Foto: sinematik)

Polemik tersebut terjadi kali pertama Festival Film Indonesia dilaksanankan pada 1955. Ketika itu juri mendapuk Tarmina garapan Lilik Sudjio keluar sebagai ‘Film Terbaik’. Namun, para kritikus film menganggap keputusan tersebut janggal.

Film tersebut bersaing dengan Lewat Djam Malam milik Usmar Ismail yang dianggap lebih layak mendapuk penghargaan sebagai ‘Film Terbaik’. Hal tersebut berujung pada keluarnya dua pemenang ‘Film Terbaik’ di tahun tersebut

Hal yang sama terjadi kembali pada 1960, ketika film Pejoang karya Usmar Ismail harus menelan ludah kekalahan dengan film Turang karya Bachtiar Siagian. Melihat kejanggalan dengan keputusan tersebut, Usmar Ismail merasa kecewa dan tak lagi berniat menyertakan karyanya dalam FFI berikutnya hingga akhir hayatnya.

2. Dikembalikan lebih dari 30 Piala Citra sebagai bentuk protes

Kontroversi film 'Eskul' pada FFI 2006. (Foto: indika)

Perhelatan FFI sempat terhenti pada akhir Orde Baru. Hingga diselenggarakan kembali pada 2004. Dua tahun berselang, pelaksanaan FFI 2006 kembali menimbulkan polemik dikarenakan penetapan film Ekskul sebagai ‘Film Terbaik’.

Bagi para sineas Indonesia saat itu, film garapan sutradara Nayato Fio Nuala tidak layak menjadi pemenang film terbaik. Beberapa alasannya, antara lain karena film tersebut tidak orisinil dan melanggar hak cipta sebab menggunakan ilustrasi musik dalam film Hollywood, yaitu Gladiator dan Munich. Saat itu, Ekskul berhasil meraih tiga kategori Piala Citra, yaitu 'Film Terbaik', 'Sutradara Terbaik', dan 'Penata Suara Terbaik'.

Baca Juga:

Reza Rahadian Jabat Ketua FFI 2021-2023

Protes kemudian disusul dengan aksi pengembalian 30 Piala Citra dan enam piala/penghargaan khusus FFI oleh 35 produser, sutradara, aktor, dan pekerja film lain yang tergabung dalam Masyarakat Film Indonesia (MFI).

Kontroversi film Ekskul akhirnya sampai ke meja Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N). Lembaga yang terbentuk pemerintah pada 1994 ini berfungsi memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam hal perkembangan perfilman nasional. Pada akhirnya BP2N mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 06/KEP/BP2N/2007, yang salah satu poin putusannya berisi pembatalan penetapan pemenang Piala Citra Utama untuk Kategori Film Terbaik Festival Film Indonesia Tahun 2006 yang diraih oleh film berjudul Ekskul.

3. Pemberhentian Dewan Juri FFI 2010

Panitia FFI 2010 mengalami perubahan. (Foto: FFI)

Kisruh pemberhentian beberapa dewan juri dimulai ketika Dewan Juri FFI menambahkan satu judul film, yaitu Sang Pencerah garapan Hanung Bramantyo. Karena kisruh tersebut, Komite Festival Film Indonesia (KFFI) panitia yang menaungi FFI saat itu, akhirnya memberhentikan dengan hormat dewan juri FFI 2010 yang diketuai Jujur Prananto.

Akhirnya pada 1 Desember 2010 KFFI telah menetapkan tujuh orang sebagai dewan juri baru. Lima di antaranya merupakan anggota komite seleksi FFI 2010, yaitu Dedi Setiadi, Totot Indarto, Viva Westi, Abduh Aziz dan German G Mitapradja. Sementara dua orang dari luar komite seleksi adalah Alex Komang dan Areng Widodo.

Seluruh polemik tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan penilaian netral untuk seluruh film dan sineas di Indonesia.

FFI 2021 akan digelar pada Rabu, 10 November 2021. (far)

Baca Juga:

Daftar Lengkap Nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia 2020

#Film Indonesia #Penghargaan #Festival Film Indonesia #Piala Citra #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

ShowBiz
Mengejutkan! Vin Diesel Bocorkan Cristiano Ronaldo Bakal Main di Film 'Fast & Furious 11'
Vin Diesel mengungkapkan, bahwa Cristiano Ronaldo bakal main di film Fast & Furious 11. Ia tidak hanya berperan sebagai cameo.
Soffi Amira - Minggu, 14 Desember 2025
Mengejutkan! Vin Diesel Bocorkan Cristiano Ronaldo Bakal Main di Film 'Fast & Furious 11'
Fun
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Film Live-Action terbaru “Street Fighter” akan tayang di bioskop pada 16 Oktober 2026
Wisnu Cipto - Minggu, 14 Desember 2025
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Fun
Paramount Pictures Bangkitkan Kembali Paranormal Activity Diproduseri James Wan
Franchise horor populer Paranormal Activity sedang dalam pembicaraan untuk digarap kembali oleh Paramount Pictures.
Wisnu Cipto - Minggu, 14 Desember 2025
Paramount Pictures Bangkitkan Kembali Paranormal Activity Diproduseri James Wan
Indonesia
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
BK Award 2025 DPRD DKI Jakarta digelar sebagai ajang apresiasi kinerja sekaligus penggalangan donasi bagi korban bencana di Sumatra.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 14 Desember 2025
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
ShowBiz
Yasmin Napper dan Megan Domani Beradu Peran di Film 'Musuh Dalam Selimut'
Film Musuh Dalam Selimut garapan Hadrah Daeng Ratu mengangkat kisah perselingkuhan dan pengkhianatan dalam rumah tangga. Tayang Januari 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Yasmin Napper dan Megan Domani Beradu Peran di Film 'Musuh Dalam Selimut'
ShowBiz
Film 'The Drama' Siap Tayang 2026, Robert Pattinson dan Zendaya Jadi Pasangan Kekasih
Film The Drama produksi A24 mempertemukan Zendaya dan Robert Pattinson sebagai pasangan kekasih yang menghadapi konflik menjelang pernikahan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Film 'The Drama' Siap Tayang 2026, Robert Pattinson dan Zendaya Jadi Pasangan Kekasih
ShowBiz
Film The Moment Jadi Debut Layar Lebar Charli XCX, Angkat Kisah di Balik Album 'Brat'
Charli XCX memulai debut akting lewat film The Moment yang tayang Januari 2026, mengangkat kisah di balik album Brat dan tekanan industri musik.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Film The Moment Jadi Debut Layar Lebar Charli XCX, Angkat Kisah di Balik Album 'Brat'
ShowBiz
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Trailer perdana film Street Fighter dirilis di The Game Awards, menampilkan aksi Ryu dan Ken menuju Turnamen World Warrior. Tayang 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
ShowBiz
Film Marti Supreme Tayang 25 Desmber 2025, Timothée Chalamet Perankan Legenda Pingpong
Film Marti Supreme produksi A24 dibintangi Timothée Chalamet sebagai pemain tenis meja jenius yang terinspirasi dari kisah nyata legenda pingpong dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Film Marti Supreme Tayang 25 Desmber 2025, Timothée Chalamet Perankan Legenda Pingpong
ShowBiz
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Lukisan yang dibuat hampir 50 tahun lalu ini kemudian direproduksi menjadi poster film ikonis tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Bagikan