Fakta Unik FFI 2021, Dari Film Terbanyak Beroleh Nominasi Sampai Penghargaan Kategori Terbaru!


Beberapa hal menarik dari Festival Film Indonesia 2021. (Foto: Festival Film Indonesia)
ENAM puluh enam tahun Festival Film Indonesia bertahan diterpa zaman. Sejak digagas Usmar Ismail dan Djamaludin Malik tahun 1955 silam, festival sempat populer disebut sebagai Piala Citra selalu menyedot perhatian publik.
Baca juga:
Publik, selain ingin mengenal ekosistem perfilman tanah air, juga menantikan perebutan pemuncak di setiap kategori. Bahkan tak sedikit saling menjagokan film terbaiknya berada di posisi teratas.
Di masa pandemi, penyelenggaran FFI mau tak mau harus beradaptasi. Selain teknis penyelenggaran, ada pula beberapa kebaruan dan rentetan rekor baru. Apa saja? Sebelum malam puncaknya tiba, simak beberapa fakta menariknya.
1. Film terbanyak meraih nominasi
Setiap tahun, film-film terbaik Indonesia bertarung pada ajang FFI. Bahkan, pertarungan bisa jadi sangat ketat dan sengit. Pada FFI 2021, Penyalin Cahaya garapan Wregas Bhanuteja paling unggul dalam jumlah capaian nominasi.
Secara total, film perdana tayang di Festival Film Internasional Busan itu menerima 17 nominasi. Termasuk kategori utama seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama dan Pendukung Pria Terbaik, serta Pemeran Utama Perempuan Terbaik.
Sementara di posisi kedua ada Ali dan Ratu Queens dengan selisih satu kategori. Berikutnya ada Yuni dinominasikan dalam 14 kategori dan 10 nominasi untuk Cinta Bete. Kira-kira berapa piala berhasil film-film tersebut raih?
2. Sejarah film dan media baru

Tahun ini, Reza Rahadian selaku Ketua Komite Festival Film Indonesia 2021-2023 mengumumkan tema berkait sejarah film dan Media Baru "Beralih Masa, Bertukar Rasa Film Indonesia".
"Sejarah film Indonesia merupakan perjalanan karya perlu diingat," jelasnya pada konferensi pers virtual FFI.
Menurutnya, sejarah itu perlu jadi bahan renungan bersama juga pelajaran berharga. "Tidak hanya bagi pelaku tapi juga seluruh ekosistem perfilman dalam pencapaian film Indonesia di era berkembangnya media baru saat ini," tambah Reza.
Baca juga:
Aghniny Haque, Taekwondoin Negeri Aing Eksis Main Film Indonesia
Dengan mengusung tema tersebut, Komite FFI, lanjutnya, bergerak dari apresiasi terhadap sejarah lalu di masa pandemi menjadi tantangan para sineas menjajal bahkan mengembangkan bentuk-bentuk media baru.
3. Malam puncak di Hari Pahlawan

Selama beberapa tahun sebelumnya, malam puncak FFI dilakukan di bulan Desember. Meski pernah diadakan di bulan November, namun tidak seistimewa tahun ini karena acara akan berlangsung bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Pada bulan Juli lalu, Direktur Jenderal Ditjen Kebudayaan Hilmar Farid menambahkan ingin mengusulkan Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia menjadi salah satu Pahlawan Nasional.
Usulan tersebut beroleh tanggapan baik Presiden Joko Widodo dengan penetepan Usmar Ismail, menjadi salah satu tokoh beroleh gelar Pahlawan Nasional.
4. Kategori baru melibatkan masyarakat
View this post on Instagram
Ada satu hal berbeda dari penyelenggaran FFI 2021. Garin Nugroho, ketua bidang penjurian mengadakan sejumlah kategori baru dengan cara penilaian berbeda. "Dalam keterbatasan menyapa masyarakat secara langsung, kami membuka kategori Film Favorit, Aktor Favorit, dan Aktris Favorit dapat dipilih lewat media sosial," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Instagram resmi FFI, sudah ada lebih dari 63 juta pencinta film memberikan suara. Ada empat kategori masing-masing menyematkan nama tokoh-tokoh berjasa di dunia perfilman Indonesia.
Pemenang kategori Film Terfavorit akan beroleh Penghargaan Djamaludin Malik, peraih angka tertinggi pada kategori Kritik Film akan mendapat Penghargaan Tanete Pong Masak, pemenang kategori Aktris Terfavorit akan beroleh Penghargaan Chitra Dewi, dan peraih Aktor Terfavorit akan meraih Penghargaan Bambang Irawan.
Selain itu, dari segi penjurian, Garin mengaku melakukan beberapa perubahan sebagai penyempurnaan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan evaluasi dan input dari berbagai kalangan, komite FFI akhirnya membangun tiga hal penting dalam aspek penjuriannya.
"Peran asosiasi, profesi perfilman, keterlibatan aktif masyarakat, dan juga sistem dewan juri," jelas Garin. (sam)
Baca Juga:
Nostalgia Nonton Bioskop Sebelum Pandemi, Sampai Rela Bolos!
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Pemenang Piala Citra FFI 2024, 'Jatuh Cinta Seperti di Film-Film' Borong Kategori Bergengsi

5 Duta FFI 2024 Diumumkan

Daftar Lengkap Peraih Piala Citra Festival Film Indonesia 2023

Kolaborasi Bioskop Online dan FFI Siap Dukung Perfilman Indonesia

Lebih dari 400 Film Berpartisipasi dalam FF1 2022
