Sains

Batu Kecil dari Mars ini akan kembali ke Asal

Leonard Leonard - Senin, 03 Agustus 2020
Batu Kecil dari Mars ini akan kembali ke Asal

Batu Mars dibawa bersama Perseverance Rover menuju rumah. (Foto: thesun)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

POTONGAN kecil batuan asal Planet Mars akan pulang ke rumah asalnya dengan menumpan misi NASA, Perseverance Rover.

Seperti dilansir laman T+L, kendaraan Rover yang berangkat ke Mars, pekan lalu, membawa sepotong meteorit dari Planer Merah. Sebelumnya, batu tersebut ditempatkan di Museum Sejarah Alam London.

Baca juga:

Ambisius, Tiongkok Luncurkan Misi Ruang Angkasa ke Mars

1
Terbentuk 450 juta tahun yang lalu. (Foto: bbc)

"Batu kecil ini punya cerita kisah hidup yang lumayan," kata Caroline Smith, Kepala Koleksi Ilmu Bumi di London Natural History Museum, kepada BBC. Batu itu terbentuk sekitar 450 juta tahun yang lalu. Batu itu meledak dari Mars disebabkan asteroid atau komet sekitar 600.000-700.000 tahun yang lalu. Benda padat itu kemudian mendarat di Bumi. Smith menambahkan mereka tidak tahu persis kapan batu itu sampai ke Bumi. Namun, ia memperkirakan mungkin 1.000 tahun yang lalu. Kini, batu itu akan kembali ke Mars.

Batu itu ditemukan di padang pasir Oman pada 1999. Sejak saat itu, batu itu telah sering dipelajari untuk mengetahui lebih lanjut tentang permukaan Mars. Karena begitu banyak yang diketahui tentang sifat-sifat batuan, Perseverance Rover akan menggunakannya untuk mengkalibrasi ulang saat menjelajahi Mars.

Sebuah alat milik Rover, SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics & Chemicals), akan menyelidiki permukaan planet tersebut. Wahana itu akan mencari petunjuk jika ada kehidupan di sana. Jika menemukan sesuatu, SHERLOC akan memindai batu, menggunakan data yang diketahui sebagai tolok ukur untuk mengalibrasi ulang dan menegaskan penemuan.

Baca juga:

Tiga Negara Eksploitasi Planet Mars Bulan Juli ini

2
Bagian dari misi Mars AS menggunakan Perseverance Rover. (Foto: businessinsider)

Peluncuran itu merupakan bagian dari misi Mars 2020 NASA untuk mencari tanda-tanda kondisi yang dapat dihuni di Mars di masa lalu. Selain itu, misi akan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba masa lalu dengan mengumpulkan sampel batuan dan tanah.

Rover lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada Kamis (307) pukul 07.50 waktu setempat. Ditargetkan, wahana itu mendarat di Mars pada 18 Februari 2021.

Perseverance akan bergabung dengan penjelajah Mars Curiosity, yang telah mengambil gambar Planet Merah sejak 2011. (lgi)

Baca juga:

Peringatan NASA: Asteroid Besar Sedang Mengarah ke Orbit Bumi

#Sains #NASA
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan