Barang Barang Yang Alami Peningkatan Impor
Pelabuhan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kementerian Perdagangan melansir terjadi peningkatan impor pada Oktober 2023 secara bulan ke bulan pada seluruh golongan penggunaan barang.
Kenaikan impor tertinggi terjadi pada golongan barang modal sebesar 14,52 persen, diikuti barang konsumsi (9,18 persen), dan bahan/baku penolong (5,87 persen).
Baca Juga:
Peternak Rakyat Segera Dapat Pasokan Jagung Impor
Peningkatan impor barang modal didorong kenaikan impor beberapa produk, yaitu ponsel pintar, peralatan radar untuk keperluan militer, komputer pribadi lainnya tidak termasuk komputer portabel (laptop/notebook), dan alat penyulingan yang dioperasikan secara elektrik.
Sementara barang konsumsi yang memicu kenaikan impor, antara lain beras setengah giling atau giling utuh, minyak medium lainnya dan olahannya, serta bahan bakar diesel otomotif.
Pada Oktober 2023, produk dengan peningkatan impor terbesar adalah kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar 82,16 persen; logam mulia dan perhiasan/permata 47,12 persen; gula dan kembang gula 46,44 persen; bahan bakar mineral 33,57 persen; serta bahan kimia anorganik 33,18 persen.
Sementara produk dengan kontraksi impor terdalam pada Oktober 2023 adalah biji dan buah mengandung minyak turun 27,13 persen; buah-buahan 17,65 persen; besi dan baja 5,30 persen; ampas dan sisa industri makanan 2,61 persen; serta minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik 2,16 persen.
Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia Oktober 2023 didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan pangsa 50,13 persen dari total impor nonmigas Indonesia.
Sementara negara asal impor dengan peningkatan impor nonmigas tertinggi yaitu Swiss sebesar 152,06 persen, Kanada (71,95 persen), Prancis 63,63 persen, Bulgaria (52,88 persen), dan Finlandia (33,87) persen.
Nilai impor Indonesia pada Oktober 2023 tercatat sebesar USD 18,67 miliar. Nilai ini meningkat 7,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini didorong peningkatan impor nonmigas sebesar 10,37 persen, sementara impor migas turun 3,66 persen.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan impor barang konsumsi pada Oktober 2023 sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
"Kenaikan impor barang konsumsi ini sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat pada Oktober 2023. Posisi IKK pada Oktober ini sebesar 124,2 lebih tinggi dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 121,7," ujar Mendag melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/11). (Asp)
Baca Juga:
Impor Tidak Turunkan Harga Beras Karena Harus Lewat Singapura
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen