Banyak Duduk Tingkatkan Risiko Batu Ginjal


Kurang bergerak meningkatkan risiko terkena batu ginjal.(foto: Merahputih.com/Tika Ayu)
MERAHPUTIH.COM - POLA hidup tak sehat menjadi penyebab umum kemunculan batu ginjal. Kebiasaan menghabiskan waktu dengan duduk dan kurang bergerak membuat risiko mengalami batu ginjal lebih besar.
Dokter spesialis urologi Nur Rasyid mengatakan batu ginjal merupakan kondisi saat terbentuk batu di dalam ginjal atau saluran kemih. Batu itu terbentuk dari asam urat, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat yang mengkristal dan mengeras.
Gejala kemunculan batu ginjal ditunjukkan dengan nyeri perut bagian bawah, urine berwarna merah muda hingga cokelat, buang air kecil yang lebih sering daripada biasanya, serta mual dan muntah. "Penyebabnya pasti karena urinenya pekat,” kata Rasyid dalam diskusi media yang digelar Siloam Hospital bertajuk ASRI: Mengatasi kasus batu ginjal yang sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) di Hotel Aryaduta, Rabu (5/6).
Rupanya urine pekat ini berkorelasi dengan jumlah konsumsi air. Rasyid mengatakan konsumsi air yang banyak sangat penting. Air dalam tubuh bukan hanya diolah menjadi urine, melainkan juga keluar menjadi keringat. “Minum yang cukup, sehingga kencing kita 2,5 liter,” katanya.
Baca juga:
RIRS, Solusi Terbaru Pengangkatan Batu Ginjal yang Lebih Efektif
Selain itu, Rasyid juga menyebut obesitas sebagai penyebab kemunculan batu ginjal. Ia mengatakan seseorang yang obesitas punya prevelensi mengalami batu ginjal lebih tinggi. Hal itu disebabkan kurang bergerak.
Rasyid mengatakan kurangnya gerak tubuh menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya batu ginjal. Hal itulah yang bisa menjelaskan mitos duduk dapat menyebabkan batu ginjal.
”Jadi kalau dikorelasikan dengan banyak duduk menyebabkan batu ginjal, itu bukan karena duduknya, melainkan secara umum yakni apakah cukup beraktivitas fisik,” katanya.
Ia menyarankan, agar tidak muncul batu ginjal, mulailah rutin berolahraga bahkan setidaknya menghabiskan 6.000 langkah dalam sehari. Ia juga mengingatkan untuk membuat pola makan yang baik. Menurutnya, hindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu pembentukan zat batu.
"Apa pun yang kita makan jangan berlebih sehingga apa pun zat pembentuk batu tidak berlebihan di badan kita,” sarannya.(ayu)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
