Banyak Berkeringat Bukan Indikator Jumlah Kalori Terbakar
                Keringat hanyalah indikasi tubuh kehilangan air. (Foto: Unsplash/Karsten Winegeart)
BANYAK orang berpikir semakin banyak keringat yang keluar saat berolahraga, maka semakin banyak kalori yang terbakar. Lantas, apakah semua keringat itu berarti kamu membakar lebih banyak kalori daripada biasanya?
“Berkeringat cara kita mendinginkan tubuh selama berolahraga atau stress panas lainnya,” ujar Thad E. Wilson dari Departemen Fisiologi University of Kentucky College of Medicine, mengutip laman Health, Senin (6/12).
Mungkin sulit dipercaya terutama ketika kamu sedang melakukan High Intensity Interval Training (HIIT), olahraga itu sendiri tidak merangsang keluarnya keringat. Sebaliknya, olahraga memicu peningkatan suhu internal, yang pada akhirnya memberi tahu tubuh sudah waktunya berkeringat untuk mendinginkan diri.
Pada dasarnya, berkeringat tidak memengaruhi berapa banyak kalori yang kamu bakar. Menurut Wilson, dibutuhkan energi untuk secara fisik mengangkut ion yang memungkinkan air bergerak ke kelenjar untuk disekresikan sebagai keringat.
“Keringat hanyalah indikasi tubuh kehilangan air, bukan lemak tubuh,” kata spesialis olahraga Gabbi Berkow.
Baca juga:
Aktivitas fisik pada umumnya membakar kalori. Semakin intens kamu menggunakan kelompok otot besar, semakin banyak kalori yang akan digunakan tubuh dan semakin banyak panas yang dihasilkan tubuhmu. Pembakaran kalor ini paling signifikan selama latihan aerobik versus latihan beban.
“Itu tidak berarti kamu tidak berolahraga dengan baik, membakar kalori, atau membangun kekuatan, ini hanya berarti suhu tubuhmu tidak naik sebanyak itu,” kata Berkow.
Di sisi lain, ada variasi individu yang sangat besar dalam kemampuan berkeringat. Jika kamu terbiasa dengan cuaa panas, kamu mungkin lebih bayak berkeringat pada awalnya, karena tubuh tahu cara mendinginkan dirinya sendiri secara efisien.
Baca juga:
Kamu Tahu Jumlah Kalori Sarapan Orang Indonesia? Ini Jawabannya!
Jika kamu benar-benar ingin tahu seberap keras atau intens kamu berolahraga, coba pantau detak jantung.
Olahraga harus dijadikan bagian dari keseharianmu. Kalori yang terus menumpuk lama-lama akan berubah menjadi racun dan jaringan radikal bebas pemicu kanker.
Kalau kamu terbiasa olahraga, semua sel jahat akan keluar melalui keringat. Kamu juga perlu memperhatikan asupan gizi agar racun yang sudah keluar digantikan dengan jaringan imun tubuh melalui makanan yang sehat. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
                      Indonesia Amankan 3 Emas di Para Badminton International 2025, Siap Buru Gelar Juara Umum
                      Pramono: Belum Lengkap Jadi Warga Jakarta Kalau Belum Coba Padel, Khususnya Orang Jaksel
                      Masuk Rangking 5 Besar, Indonesia jadi Poros Pengembangan Woodball Asia dan Dunia
                      Voli Putri Indonesia Raih Perak di Asian Youth Games 2025, Tim Pelatih Sebut Gaya Permainan Beda Tipis sama Jepang
                      Fathih Cetak Sejarah, Atlet Balap Unta Pertama Indonesia Tampil di Multievent Internasional
                      Bintang Muda Taekwondo Indonesia Queenit Kisha Raih Perunggu di Asian Youth Games 2025, Fokus Capai Target Tampil di Youth Olympic Games
                      Ketum NOC Proaktif Akan Temui IOC Cari Solusi Larangan Gelar Ajang Olahraga Internasional
                      Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
                      Jakarta Running Festival 2025 Segera Digelar, ini 9 Lokasi Parkir di Sekitar GBK