Banjir dan Longsor Landa Situbondo, Banyak Warga Kesulitan Air Bersih
Warga menyiram rumput menggunakan pompa air tenaga surya di Desa Curah Cottok, Situbondo, Jawa Timur (ANTARA FOTO/Seno)
MerahPutih.Com - Ribuan warga dari lima desa di Situbondo, Jawa Timur terdampak bencana alam. Banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
"Pipa saluran air bersih di lima desa Kecamatan Sumbermalang rusak total akibat banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu (7/1) sore. Saat ini banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih," kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Situbondo Joko Purwono di Situbondo, Selasa (9/1).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, lanjut dia, sebagian warga di lima desa yang bergantung pada pipa saluran air bersih tersebut, terpaksa menggunakan air sungai yang sudah kotor dan sebagian warga mengambil air bersih di desa tetangga yang tidak terdampak bencana alam.
Oleh katrena itu politikus PPP itu sebagaimana dilansir Antara meminta pemerintah setempat segera memperbaiki saluran pipa air bersih, mengingat air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat untuk minum, memasak dan mandi.
"Lima desa yang saat ini kesulitan mendapatkan air bersih di antaranya, Desa Baderan, Desa Taman Kursi, Desa Kelirejo, Sumberargo dan Taman Sari, Kecamatan Sumbermalang. Tetapi tidak seluruhnya di lima desa itu masyarakatnya kesulitan mendapatkan air bersih akibat banjir tersebut," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan bahwa saat ini BPBD bersama pihak terkait telah terjun ke lapangan melakukan kaji cepat untuk mengetahui kebutuhan mendesak masyarakat.
"Jika masyarakat membutuhkan air bersih, BPBD siap menyuplai air bersih dan juga termasuk memberikan bantuan kebutuhan pokok untuk korban bencana alam," katanya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
Pasutri dalam Sigra Terseret Banjir Bali: Istri Meninggal, Mobil Belum Ditemukan
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat