Bangun Gunung Ruang Setelah 22 Tahun Tertidur

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 April 2024
Bangun Gunung Ruang Setelah 22 Tahun Tertidur

Erupsi yang disertai kilatan petir vulkanik terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami aktivitas kegempaan setelah tertidur selama 22 tahun.

Pada 16 April 2024 Gunung Ruang bangun dan memuntahkan berbagai material vulkanik mulai dari lava, gas, batu, hingga abu. Kini aktivitas kegempaan masih tinggi dan erupsi masih terjadi. Tercatat, aktivitas kegempaan sebanyak 944 kali dalam sehari dengan jumlah terbanyak gempa vulkanik dangkal.

Baca juga:

Muncul Fenomena Alam Saat Gunung Ruang Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3 Km


"Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.000 sampai 1.800 meter dari puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ruang Julius Rampolii dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada 17 April 2024 periode pukul 00.00 hingga 24.00 WITA Gunung Ruang tercatat mengalami tiga kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo berkisar antara 50 hingga 55 milimeter dan lama gempa 300 sampai 840 detik.

PVMBG juga mencatat sebanyak 564 kali gempa vulkanik dangkal, 373 kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa terasa, dan satu kali gempa tremor menerus.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, ada dua kampung yang berada di Pulau Ruang yakni Kampung Limpatehe dan Pumpente. Lokasi kedua kampung dengan jumlah penduduk 838 jiwa itu hanya berjarak 2,5 kilometer dari puncak Gunung Ruang.

Seluruh penduduk di Kampung Limpatehe dan Kampung Pumpente sudah dievakuasi ke tempat aman untuk menghindari bahaya erupsi dan awan panas.

Hendra mengungkapkan, satu kampung ada yang hanya beberapa rumah saja karena penduduk lebih memilih tinggal di Pulau Taguladang yang berada di sebelah Pulau Ruang. Jarak kedua pulau itu sekitar 10 kilometer.

Pada 17 April 2024, PVMBG mengumumkan kenaikan status Gunung Ruang dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas usai kemunculan serangkaian erupsi eksplosif dan awan panas.

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan dan mengharuskan penduduk yang bermukim di kawasan pesisir untuk menjauh dari pantai. Lalu, masyarakat yang bermukim di pantai barat Pulau Tagulandang diungsikan ke pantai timur untuk menghindari tsunami dan awan panas yang timbul akibat erupsi eksplosif dari Gunung Ruang.

Pada Kamis pagi (18/4) PVMBG melaporkan tidak ada tsunami akibat erupsi yang terjadi pada Rabu malam (17/4). Jejak awan panas berupa warna putih di lereng atas gunung terlihat jelas.

Gunung Ruang secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Gunung api bertipe strato tersebut diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berlokasi di Kecamatan Tagulandang.

Sejarah erupsi tercatat sejak tahun 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Pada 2002 Gunung Ruang juga mengalami erupsi eksplosif disertai awan panas yang mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan penduduk mengungsi ke tempat aman.

Basarnas Manado menyiagakan 24 personel dalam penanganan bencana letusan Gunung Ruang, di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury, mengatakan sebanyak 24 personel disiagakan di Tagulandang sampai tujuh hari ke depan.

"Apabila ada peningkatan yang lebih kami akan tambah personel untuk gerak cepat penanganan masyarakat yang terdampak sehingga kenyamanan dan keamanan masyarakat bisa dikondisikan dengan lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi masyarakat yang terdampak sebanyak 497 jiwa di tempat yang lebih aman.

Letusan yang terjadi sejak Selasa (16/4) sudah beberapa masyarakat yang terdampak jangkauan letusan Gunung Ruang, sudah dievakuasi di tempat yang lebih aman.

Tim SAR gabungan seperti Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, dinas kesehatan dan potensi SAR lainnya saat ini masih berjaga-jaga untuk pengamanan apabila terjadi letusan susulan. (*)

Baca juga:

Gunung Ruang Meletus, Gunung Awu Sulut Dinyatakan Status Siaga

#Erupsi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
Erupsi Gunung Semeru tercatat sehak Selasa (21/10) dini hari WIB.
Frengky Aruan - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
Indonesia
Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok
Sebaran Abu Vulkanis (VA) berdasarkan data ASHTAM Lewotolo khususnya mengganggu jalur penerbangan rute Kupang-Larantuka.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok
Indonesia
Debu Vulkanik Dari 2 Letusan Gunung Api Ancam Warga NTT, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Tutup Rumah
Sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, hingga saat ini masih berdampak di Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, dan Nagekeo, sedangkan sebaran abu vulkanik Ile Lewotolok masih berdampak di Lembata dan Flores Timur.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Debu Vulkanik Dari 2 Letusan Gunung Api Ancam Warga NTT, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Tutup Rumah
Berita
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan
Simak update erupsi Gunung Semeru pada 23 September 2025, termasuk tinggi kolom abu, risiko bahaya, dan langkah keselamatan dari PVMBG & KESDM.
ImanK - Selasa, 23 September 2025
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan
Indonesia
Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi
Alasannya, keterlibatan gereja menjadi penting karena ada banyak tempat ibadah yang terdampak langsung saat letusan besar pada akhir 2024.
Wisnu Cipto - Selasa, 23 September 2025
Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi
Masyarakat diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah setempat, dan tidak terpengaruh isu tidak jelas
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi
Indonesia
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak erupsi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 15.14 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
Bagikan