Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok


Bandar Udara (Bandara) Gewayantana Larantuka di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
MerahPutih.com - Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) memaksa Bandar Udara (Bandara) Gewayantana Larantuka di Kabupaten Flores Timur tutup sementara.
"Bandara Gewayantana ditutup karena dampak abu vulkanik Gunung Lewotolok," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Gewayantana, Larantuka, Puguh Lukito yang dihubungi dari Labuan Bajo, dikutip Jumat (26/9)
Sejak Kamis, ruang udara Bandara Gewayantana Larantuka terdampak sebaran abu erupsi. Sebaran Abu Vulkanis (VA) berdasarkan data ASHTAM Lewotolo khususnya mengganggu jalur penerbangan rute Kupang-Larantuka.
Baca juga:
Gunung Ili Lewotolok Turun Status, Gempa Vulkanik Dangkal Masih Terekam
"Hasil 'paper test volcanic ash' di landasan pacu mengindikasikan negatif 'volcanic ash'," imbuh pejabata Bandara Larantuka itu, dikutip Antara.
Melansir dari MAGMA Indonesia, Gunung Ili Lewotolok dalam periode pengamatan laporan per enam jam, tanggal 25 September 2024 pukul 18 00-24.00 WITA dilaporkan terdapat sebanyak 52 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 4.6-30.1 mm dan lama gempa 35-75 detik.
Dilaporkan juga sebanyak 51 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1.9-5.5 mm dan lama gempa 26-53 detik, satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 2.3 mm dan lama gempa 113 detik. Selanjutnya satu kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 1.9 mm, dan lama gempa 80 detik.
Baca juga:
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Polda NTT Tutup Akses Jalan Maumere-Larantuka
Tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok Level III (Siaga). Karena itu masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius tiga kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Warga juga diimbau mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor arat serta sektor timur laut Gunung Ili Lewotolok. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok

Debu Vulkanik Dari 2 Letusan Gunung Api Ancam Warga NTT, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Tutup Rumah

Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan

Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore

Bandara Ahmad Yani Kembali Jadi Bandara Internasional, Ribuan Tiket Sudah Dibeli Penumpang
