Bangun Bekasi Secara Non-fisik, Studiohanafi dan Vida Bekasi Gelar VidaFest 2018


Aksi pnari di acara VidaFest 208. (Dokumentasi panitia)
AKHIR Abad ke-3, Kerajaan Tarumanegara mencapai titik kejayaannya. Tepatnya, saat kerajaan itu dipimpin raja besar Purnawarman. Berbagai gebrakan demi kemajuan kerajaan dilakukan.
Hari baik bulan bulan baik. Saat petang menuju malam di bulan Phalguna (Februari-Maret), sang raja memerintahkan rakyatnya untuk membuat dua sungai. Pertama, Candrabhaga dan kemudian dilanjutkan dengan sungai Gomati yang panjangnya mencapai 12 kilometer.

Kedua sungai tersebut sekarang sudah beranak pinak menjadi 16 hulu yang memeluk erat kota Bekasi.
Berangkat dari sejarah tersebut, Vida Bekasi berkolaborasi dengan Studiohanafi mengadakan VidaFest 2018 dengan tema 'Berbeda Hulu, Satu Muara'. Acara ini dilaksanakan pada 27 hingga 29 September.
Lewat FidaFest 2018 atau festival rakyat yang bisa menjadi wadah kegembiraan dan ekspresi masyarakat sekitar secara bebas dan bermakna ini kedua pihak tersebut ingin membangun Bekasi secara non-fisik.
"Kami percaya pembangunan non-fisik sama pentingnya dengan pembangunan fisik. Oleh karena itu pembangunan budaya kami paralelkan dengan berlangsungnya pembangunan infrastruktur," jawab Edward Kusuma, Direktur Vida Bekasi saat ditanya merahputih.com di Bekasi, Sabtu (29/9).
Lebih lanjut Edward mengungkapkan, VidaFest ini bukanlah yang pertama kalinya. Ini merupakan festival rakyat yang keempat yang pernah diselenggarakan Vida Bekasi. Namun, kali ini ia sangat bersyukur bisa berkolaborasi dengan Studiohanafi.
"Tahun ini Vidafest akan kuat dari sisi seni, berkolaborasi dengan Hanafi. Ini akan menjadi sejarah baru untuk Vida Bekasi. Saya memiliki mimpi dan harapan agar Vida Bekasi menjadi pusat kebudayaan di Bekasi," aku Edward. (Zai)
Bagikan
Berita Terkait
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025

Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026

Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan

Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork

Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
