Bangka Barat Gelar Lomba untuk Tarik Wisatawan


Pesta Adat Ruah Nganggung Sepintu Sedulang. (Foto: portal.bangkabaratkab.go.id)
Pemkab Bangka Barat, kepulauan Bangka-Belitung gelar lomba seni tradisional guna tingkatkan sektor pariwisata daerah di Lapangan Gelora Muntok, Minggu (16/7).
"Lomba seni tradisional berupa seni campak, debus, dan rebana" ujar panitia kegiatan lomba, Anung Yunianto di Muntok, Minggu.
Kegiatan lomba seni tradisional ini merupakan agenda tahunan pemerintah daerah Bangka Barat, bertujuan sebagai upaya pelestarian seni tradisional yang diharapkan bisa mempertahankan kebudayaan warisan leluhur.
"Kami berharap kegiatan itu bisa menambahkan khasanah budaya lokal" tambah Anung.
Dalam upaya pelestarian kebudayaan seni tradisional musik dan gerak ini Pemkab Bangka Barat berharap bisa ikut andil dalam pengembangan sektor pariwisata yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.
"Kami berharap ke depan bisa menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bangka Berat" katanya.
Pendaftaran di buka pada 24 Mei hingga 23 juni 2017 dengan menyerahkan sinopsis kesenian yang akan ditampilkan ke Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat.
Sumber : ANTARA
Baca juga berita terkait: Kim Woo Bin Tunjukan Rasa Cintanya Pada Fans Lewat Foto Ini
Bagikan
Berita Terkait
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Pemprov Babel Larang Pengibaran Bendera One Piece, Pelanggar Bakal Diperiksa Aparat

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
