Balsem Otot Geliga Resmi Diekspor ke Afrika Selatan


Cap Lang ekspor balsem perdana ke Afrika Selatan.(foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)
RATUSAN kotak berisi Balsem Otot Geliga dimasukkan ke peti kemas di Pabrik PT Eagle Indo Pharma, Rabu (25/10). Saat semua kotak kardus telah rampung termuat, peti kemas ditutup. Siap meluncur. Namun, sebelum peti kemas itu memulai perjalanan panjangnya ke Cape Town, Afrika Selatan, sebuah seremoni pelepasan dilakukan. Inilah penanda pengiriman perdana Balsem Otot Geliga ke Cape Town, Afrika Selatan.
Balsem Otot Geliga dari brand Cap Lang, yang juga terkenal dengan Minyak Kayu Putih Cap Lang, Balsem Lang, Minyak Angin Lang, dan GPU (Gosok Pijat Urut), telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Saking lekatnya, produk-produk tersebut bahkan jadi andalan pertolongan pertama saat sakit.
BACA JUGA:
Ini bukan kali pertama Cap Lang melakukan ekspor. Sebagai perusahaan Tanah Air, Cap Lang sudah mengirimkan produk mereka ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kamboja, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Timor Leste, Papua Nugini, Amerika Serikat, Hong Kong, Taiwan, dan Australia. "Ekspor ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan membanggakan. Ini menjadi bukti bahwa produk obat tradisional asal Indonesia dapat diterima di luar negeri dan diakui kualitasnya. Produk-produk Cap Lang diproduksi PT Eagle Indo Pharma yang telah besertifikat CPOTB dan halal,” jelas Direktur PT Borden Eagle Indonesia Budianto.

"Masyarakat di Afrika itu suka sekali dengan aktkvitas luar ruang jadi kami yakin produk kami akan jadi kegemaran masyarakat di sana" tambah Budianto selaku direktur pada perusahaan perdagangan untuk Cap Lang tersebut.
Produk Cap Lang yang diekspor ke Afrika Selatan saat ini baru Balsem Otot Geliga. Head of International Business of PT Eagle Indo Pharma Firman Marpaung menjelaskan ekspor ke Afrika Selatan dilakukan secara bertahap. "Penggunaan balem di negara-negara lain sudah cukup umum khususnya di Afrika Selatan. Oleh karena itulah kami melihat adanya peluang. Setelah itu, kami mengecek regulasinya lalu bertemu dengan distribution partner. Akhirnya, kami memutuskan ekspor ke sana," jelasnya saat sesi temu wartawan.
BACA JUGA:
Firman mengatakan, berdasarkan pengalaman mereka, produk balsem lebih mudah diterima. Nantinya, mereka akan mencoba mengenalkan kategori produk lain, seperti minyak kayu putih. "Karena setelah balsem masuk, produk lainnya relatif lebih mudah untuk dikenal. Itu akan mempermudah kami juga untuk menjelaskan kegunaan produk tersebut ke masyarakat," imbuhnya.
Budianto menambahkan, komposisi yang ada pada Geliga sudah disesuaikan dengan peraturan kesehatan di Afrika Selatan. "Untuk komposisi pada Geliga kita sudah sesuaikan kompisisinya mengikuti peraturan kesehatan di sana," jelas Budianto

Jumlah produk yang diekspor ke Afrika Selatan yakni 768 karton dengan nilai pasar USD 160 ribu atau sekitar Rp 2,5 miliar. Pengiriman ini menjadi komitmen Cap Lang untuk memperluas pasar keluar negeri.(Aqb)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
