Headline

Bakal Diisi Anak-Anak Muda, Pengamat Beri Catatan Khusus untuk Kabinet Kerja Jilid II

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 16 Juli 2019
 Bakal Diisi Anak-Anak Muda, Pengamat Beri Catatan Khusus untuk Kabinet Kerja Jilid II

Pengamat politik Sultra, Eka Suaib. (Foto ANTARA/ Harianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dalam pelbagai kesempatan mengungkapkan akan menarik anak-anak muda potensial ke dalam barisan kabinetnya pada periode 2019-2024.

Meski Jokowi tersandera dengan komposisi kabinet yang harus merepresentasikan dan mengakomodir partai politik pendukung, pengamat politik Eka Suaib mengatakan Presiden terpilih bisa mengisi menteri barunya dengan anak-anak muda yang merupakan profesional dan ahli di bidangnya serta memiliki kemampuan manajemen yang baik.

Baca Juga: Begini Kriteria dan Komposisi Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Akademisi dari Sulawesi Tenggara ini mengungkapkan pemilihan menteri kabinet untuk periode 2019-2024 tidak sekadar memenuhi asas representasi namun keahlian harus dijadikan pertimbangan utama dalam menentukan kabinet.

Prof Dr Eka Suaib dalam sebuah diskusi publik di Kendari
Prof Dr Eka Suaib dalam sebuah diskusi publik di Kendari (Foto: antaranews)

"Pemilihan kaum muda itu sebagai menteri kabinet bukan sekedar untuk memenuhi asas representasi dan akomodasi saja, tetapi diambil karena kaum pemuda atau profesional muda itu harus mempunya keahlian dan memiliki prinsip profesionalisme kerja serta memiliki jiwa seorang pemimpin," kata Eka Suaib di Kendari, Senin (15/6).

Selain itu, lanjut Eka, portofolio kabinet itu sangat tergantung terhadap tantangan apa yang akan dihadapi dan bagaimana penuntasan agenda-agenda bagi Jokowi kedepannya.

Eka juga menjelaskan, hal yang paling mendasar dalam penyusunan sebuah kabinet adalah harus memenuhi dua aspek yaitu aspek politik dan aspek profesionalisme.

"Tapi kalau ada pemuda yang bisa untuk memenuhi kedua syarat tersebut, itu saya kira bagus, tapi mungkin Jokowi punya pertimbangan-pertimbangan tertentu, bagaimana melihat semua aspek-aspek yang ada," ujar Eka.

"Tapi bisa saja misalnya mempertimbangkan aspek aspek yang lain di kalangan muda, selain itu keseimbangan militer, sipil dan profesional juga harus diperhatikan," lanjut Eka sebagaimana dilansir Antara.

Baca Juga: Menakar Kabinet Kerja Jilid II ala Jokowi

Menurutnya menteri itu adalah salah satu sumber pemimpin yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia kedepannya.

"Jadi kalau misalnya kabinet Jokowi melibatkan anak muda, itu adalah salah satu aspek yang dilihat adalah fase mempersiapkan Indinesia pada masa yang akan datang, karena salah satu sumber rukunan pemimpin kan itu adalah berasal dari kalangan itu, Jadi itu seting kesana sebetulnya," tutup Eka.(*)

Baca Juga: Yusril Siap Bantu Jokowi di Kabinet Kerja Jilid Dua

#Kabinet Kerja #Pengamat Politik #Joko Widodo #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Beredar video yang menampilkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo tengah mengunjungi lokasi bencana alam Sumatra. Cek fakta lengkapnya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kejaksaan Agung menyita uang Jokowi senilai triliunan. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
David Febrian Sandi tegaskan dukungan pada Prabowo-Gibran adalah langkah sah melanjutkan visi Jokowi
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Jokowi menegaskan proyek transportasi massal seperti Whoosh dibangun untuk layanan publik dan manfaat sosial, bukan demi keuntungan finansial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Bagikan