Bahaya Shaken Baby Syndrome
Sekecil apapun guncanganya, gerakan tersebut berisiko tinggi membuat bayi mengidap shaken baby syndrome. (Unsplash/Minnie Zhou)
MELIHAT tingkah lucu bayi terutama yang baru saja berusia beberapa bulan, siapa yang tahan? Rasanya ingin sekali menciumi pipinya sembari sesekali mengajaknya bercanda dengan cara digoyang-goyangkan. Bayi ketika diguncang bisa saja tidak menunjukkan rasa sakit dan malah ikut tertawa. Tetapi sekecil apapun guncanganya, gerakan tersebut berisiko tinggi membuat bayi mengidap shaken baby syndrome.
Melansir dari mayoclinic, belum banyak yang mengetahui bahwa shaken baby syndrome dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi dan masuk ke dalam kategori penyakit serius. Tak jarang shaken baby syndrome menyebabkan kematian mendadak ketika bayi sedang diguncang akibat tetputusnya saraf-saraf penting di bagian leher yang terhubung langsung dengan otak bayi.
Baca Juga:
Pendarahan otak
Jaringan-jaringan dalam otak bayi termasuk kumpulan saraf di dalamnya masih sangat lunak. Bahkan tempurung bayi daru lahir pun memerlukan perhatian khusus karena belum mengeras dengan sempurna. Jika bayi diguncang terlalu hebat, saraf-saraf termasuk pembuluh darah dan otot di dalam otak berisiko putus sehingga menyebabkan pendarahan hebat pada otak bayi.
Patah tulang
Bukan hanya berbagai jaringan dan tempurung kepala bayi saja yang masih lunak. Struktur tulang bayi juga masih lunak sehingga ayah dan bunda harus sangat berhati-hati ketika menggendong si kecil. Menggendong bayi saja harus ekstra hati-hati, sudah pasti mengguncang bayi dilarang keras oleh dokter, bukan? Akibatnya tulang bayi terutama di area leher bisa patah dan menyebabkan kematian.
Baca Juga:
Gangguan belajar
Berawal dari kerusakan saraf otak akhirnya si kecil kesulitan untuk belajar di masa depan. Saraf-saraf di dalam otak manusia berfungsi untuk mengatur kerja tubuh termasuk belajar di sekolah. Karena tidak menunjukkan gejala kerusakan fisik setelah diguncang, orangtua bisa saja berpikir bahwa semua baik-baik saja padahal ada kerusakan pada saraf di dalam otak si kecil. Akibatnya anak kesulitan untuk menerima pelajaran di sekolah.
Celebral palsy
Selama ini orang mengenal penyakit celebral palsy atau kelumpuhan pada otak sebagai penyakit yang biasa menyerang janin di dalam kandungan. Kenyataannya celebral palsy bisa menyerang bayi yang sudah lahir apabila diguncang terlalu hebat. Shaken baby syndrome berisiko membuat otak bayi mengalami kelumpuhan hingga berujung kematian mendadak. (Mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas