Bahasa Indonesia Makin Memikat Para Mahasiswa Rusia


Para mahasiswa Rusia peminat Bahasa Indonesia di Moskow (Foto: KBRI Moskow)
MerahPutih.Com - Di tengah perhatian dunia terarah pada Rusia, sejumlah mahasiswa Rusia justru menaruh minat yang tinggi terhadap Bahasa Indonesia.
Para mahasiswa dari Higher School of Economics, National Research University Moskow memilih mata pelajaran bahasa Indonesia karena ingin lebih mendalaminya.
"Saya ingin tahu mendalam tentang bahasa Indonesia, karena selama ini mahasiswa memilih bahasa Jerman atau Perancis," kata Ivan Netkachev, usai mengikuti ujian akhir semester mata pelajaran bahasa Indonesia di kampus yang berlokasi di kota Moskow, Rusia, Selasa (19/6).

Ivan mengaku mempelajari bahasa Indonesia selain menambah ilmu dan wawasan akan linguistik juga berharap ada kesempatan berkunjung ke Indonesia. "Sangat berat sih karena mahal biayanya," kata dia, dengan bahasa Indonesia yang mulai lancar.
Anastasia, mahasiswi yang juga mengikuti ujian tersebut sebagaimana dilansir Antara mengatakan dirinya ingin mempelajari bahasa Indonesia karena di negeri asalnya dengan bahasa tersebut bisa ke mana-mana.
"Saya suka Borobudur, Bali, Prambanan. Dengan bahasa Indonesia bisa mengunjungi itu tanpa kesusahan," kata dia.

Mahasiswi lainnya Polina Nasledskova mengatakan bahasa Indonesia itu berbeda dengan bahasa di Eropa. Bahasa Indonesia simpel, menarik dan indah.
Ia pun berkeinginan pergi ke daratan Asia terutama Indonesia, sehingga nanti jika terlaksana sudah ada sedikit bekal dalam hal bahasa.
Pengajar bahasa Indonesia pada kelas tersebut, Giri Maulana, warga Indonesia, mengatakan kesulitan dalam pengajaran adalah ketika menyampaikan contoh yang di Rusia tidak ada.
"Seperti bercerita ojek cukup sulit karena di negara tersebut tidak ada," terang dia.

Namun secara keseluruhan dari beberapa mahasiswa yang mengambil mata pelajaran pilihan tersebut antusismenya cukup tinggi.
Head of the B.A.Program in Fundamental and ComputationalLingusitic universitas tersebut, Yury Lander menjelaskan pengadaan mata kuliah bahasa Indonesia agar mahasiswanya memiliki pilihan.
"Selama ini bahasa Prancis atau Jerman. Sedangkan bahasa Asia lainnya seperti China dan Jepang sudah banyak yang membuka kursus," kata dia.
Yury pun mengaku dirinya pernah ke Jawa sehingga perlunya dikembangkan pembelajaran bahasa Indonesia di kampusnya, guna mendukung mahasiswanya kelak yang akan berkunjung ke Indonesia.
"Bahasa Indonesia itu simpel dan tidak mengenal strata. Sehingga perlu dikenalkan ke mahasiswa," pungkas Yury Lander.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Dua Penyanyi Rap Amerika Serikat Tewas Ditembak
Bagikan
Berita Terkait
BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Pejabat Diingatkan Etika Berbahasa dan Gunakan Diksi yang Tepat Penting untuk Menjaga Persatuan Bangsa

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator
